
Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menganugerahkan Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya kategori Emas kepada Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, atas dedikasinya dalam menjaga integritas dan kebebasan pers nasional.
Penghargaan Diberikan di Hari Jadi ke-80 Jawa Timur
Penghargaan ini diberikan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 42 Tahun 2020 dan Keputusan Gubernur Nomor 100.3.3.1/751/KPTS/013/2025 tertanggal 11 Oktober 2025.
Lencana ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan kepada tokoh-tokoh dengan kontribusi besar bagi pembangunan dan pengabdian terhadap Jawa Timur.
"Para penerima penghargaan ini adalah sosok-sosok yang menunjukkan bagaimana dedikasi, keikhlasan, dan pengorbanan bisa membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa," ungkap Khofifah dalam sambutannya.
Akhmad Munir mengaku bersyukur menerima penghargaan ini, terlebih karena diberikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur.
"Dalam surat keputusan yang dibacakan oleh protokol Gubernur Jawa Timur, saya menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya kategori emas," ujarnya.
Tokoh Pers Nasional Asal Madura
Akhmad Munir dikenal luas sebagai tokoh pers nasional asal Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.
Penghargaan tersebut diberikan atas perannya dalam melakukan konsolidasi media, mendorong kebebasan pers nasional, dan keterlibatannya dalam pembangunan di Jawa Timur.
Munir menyampaikan bahwa keluarga besar PWI, baik pusat maupun daerah, akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengapresiasi iklim pers yang stabil di Jawa Timur.
"Alhamdulillah, sejak dulu, pers di Jawa Timur relatif stabil dalam pemberitaan dan peliputan. Hal ini menjadi kekuatan besar bagi pers untuk terus berkontribusi bersama elemen masyarakat lainnya," ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi antara insan pers, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat merupakan modal penting untuk menciptakan pembangunan yang inklusif.
- Penulis :
- Aditya Yohan