
Pantau - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah tambahan korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, sehingga total jenazah yang berhasil diidentifikasi mencapai 53 dari total 67 kantong jenazah.
Dua Jenazah Teridentifikasi Melalui DNA dan Properti Pribadi
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa dua kantong jenazah tersebut telah dicocokkan dengan dua nomor antemortem.
Jenazah pertama memiliki nomor postmortem RSB B025 dan berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA serta medis.
Jenazah tersebut cocok dengan nomor antemortem 003 dan diketahui bernama Ahmad Haikal Fadil Al Fatih, laki-laki berusia 12 tahun asal Dusun Timur Leke, Sendang Darjah, Labang, Bangkalan.
Sementara itu, jenazah kedua dengan nomor postmortem RSB B047 teridentifikasi melalui kombinasi metode DNA, pemeriksaan medis, dan kecocokan properti barang kepemilikan pribadi.
Jenazah ini sesuai dengan nomor antemortem 059 dan diketahui bernama Syamsul Arifin, laki-laki berusia 18 tahun yang berasal dari Dusun Badang, Telaga, Galis, Bangkalan, Jawa Timur.
11 Kantong Jenazah Belum Teridentifikasi, Proses Masih Berlangsung
Saat ini masih terdapat 11 kantong jenazah yang belum berhasil diidentifikasi oleh tim DVI.
Dalam 11 kantong tersebut ditemukan bagian tubuh (body part) yang tidak utuh, namun jumlah pastinya belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil uji DNA lebih lanjut.
Tim forensik menjelaskan bahwa proses identifikasi kali ini mengalami kendala karena beberapa bagian tubuh tidak memiliki ciri khusus, sehingga analisis DNA menjadi satu-satunya metode yang dapat diandalkan.
Sebelas kantong jenazah tersebut kini tengah menjalani proses identifikasi lanjutan di Jakarta.
"Proses ini memerlukan waktu lebih lama karena kondisi alami jenazah memengaruhi kecepatan hasil uji DNA," jelas Khusnan.
Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh jenazah dapat segera teridentifikasi.
"Kami berharap seluruh jenazah bisa segera teridentifikasi agar keluarga korban mengetahui identitas anggota keluarga mereka," ungkapnya.
- Penulis :
- Shila Glorya
- Editor :
- Tria Dianti