billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri PPPA Tegaskan Risiko Kekerasan dan Eksploitasi Meningkat Pascabencana, Aktivasi SAPA 129 dan Pendampingan Psikologis

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri PPPA Tegaskan Risiko Kekerasan dan Eksploitasi Meningkat Pascabencana, Aktivasi SAPA 129 dan Pendampingan Psikologis
Foto: (Sumber: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (tengah) berbincang dengan anak-anak saat meninjau posko pengungsian kebakaran di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan. ANTARA/HO-KemenPPPA.)

Pantau - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan bahwa situasi darurat pascabencana, seperti kebakaran besar, berpotensi meningkatkan risiko kekerasan berbasis gender (KBG) dan eksploitasi terhadap anak, termasuk potensi pekerja anak dan perdagangan manusia.

Aktivasi SAPA 129 dan Penyiagaan UPTD PPA di Lokasi Terdampak

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, KemenPPPA mengaktifkan layanan pengaduan cepat melalui Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan menyiagakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di wilayah terdampak,” ujar Arifah Fauzi saat meninjau posko pengungsian korban kebakaran di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan, pada hari Senin.

KemenPPPA juga turut memantau langsung kondisi terkini di lapangan untuk memastikan perlindungan kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak-anak.

Berdasarkan data sementara di posko, tercatat sebanyak 31 kepala keluarga atau 98 jiwa terdampak kebakaran.

Dari jumlah tersebut, terdapat 32 perempuan dewasa dan 32 anak-anak, termasuk dua balita.

Menteri PPPA menyampaikan harapannya agar seluruh warga terdampak dapat segera pulih dan menemukan solusi terbaik untuk mengembalikan kehidupan yang normal.

“Kami akan terus mendampingi anak-anak dan perempuan agar bisa pulih secara fisik maupun psikologis. Semoga para korban diberikan kekuatan, kesabaran, dan kesehatan, serta dapat segera melanjutkan aktivitas seperti sediakala,” ujarnya.

DPPAPP DKI Jakarta Berikan Dukungan Psikososial untuk Anak-anak

Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta melalui program Puspa turut memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak di posko pengungsian.

Konselor Puspa dari DPPAPP, Dimas Astu Arimurti, menjelaskan bahwa timnya telah mengadakan kegiatan perkenalan awal dengan anak-anak melalui sesi bermain gim dan mewarnai bersama.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu anak-anak merasa lebih tenang dan nyaman pascakebakaran.

“Ke depan, apabila masih dibutuhkan, kami berencana untuk kembali selama beberapa hari ke depan guna memberikan sesi trauma healing lanjutan dengan materi yang berbeda, menyesuaikan dengan kondisi anak-anak maupun ibu-ibu di lokasi pengungsian. Saat ini masih ada satu anak yang kondisinya syok akibat kejadian kebakaran tersebut,” ujar Dimas.

Penulis :
Aditya Yohan