
Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan revitalisasi seluruh Sekolah Luar Biasa (SLB) di Indonesia selesai 100 persen pada akhir Desember 2025.
Progres Revitalisasi dan Target Nasional
Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Saryadi, menyampaikan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Senin.
Ia menjelaskan bahwa proses percepatan revitalisasi tengah berlangsung dan menunjukkan kemajuan signifikan di sejumlah daerah.
Dari total 382 SLB di Indonesia, sekitar 216 sekolah telah mencapai kemajuan fisik 50 persen pada Oktober 2025.
Dengan capaian tersebut, termin kedua pencairan dana sebesar 30 persen dapat segera dilakukan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan.
Saryadi menambahkan bahwa sisa SLB lainnya ditargetkan menyusul pada pekan pertama hingga kedua bulan November 2025.
Dengan demikian, seluruh proyek revitalisasi diharapkan rampung sebelum akhir tahun sesuai arahan Menteri Dikdasmen, Abdul Mu’ti.
“Ya, pada akhir Desember semua sudah selesai 100 persen sesuai arahan dari Pak Menteri Dikdasmen,” ungkapnya.
Fokus Peningkatan Layanan dan Keterlibatan Masyarakat
Program revitalisasi SLB ini tidak hanya berfokus pada perbaikan sarana fisik, tetapi juga peningkatan kualitas layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat lokal turut dilibatkan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam mendukung pendidikan inklusif di daerah.
Salah satu sekolah yang menjadi bagian dari program ini adalah SLB Negeri Trituna di Pasirkareumbi, Kabupaten Subang, yang memiliki 146 siswa penyandang disabilitas.
Sebelum direvitalisasi, kondisi bangunan sekolah tersebut memprihatinkan dan beberapa bagian hampir ambruk akibat faktor cuaca.
Kini, proses revitalisasi SLB Negeri Trituna telah mencapai sekitar 70 persen dan memasuki tahap penyelesaian akhir seperti perapian area sekolah dan penataan ruang.
“Kita lihat bersama ya anak-anak bergembira, mereka lebih semangat belajar, karena sekolahnya direvitalisasi,” ia mengungkapkan.
Program ini menjadi bagian dari upaya Kemendikdasmen untuk mewujudkan pendidikan bermutu dan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf