
Pantau - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mengumumkan rencana pembangunan pemecah ombak sepanjang 300 meter di pesisir Jambula, Kota Ternate, sebagai langkah perlindungan terhadap gelombang besar yang kerap merusak perahu nelayan dan mengancam permukiman warga.
Gubernur Respon Protes Warga Pesisir Jambula
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Sherly saat menemui masyarakat Kampung Nelayan Jambula yang melakukan aksi penutupan jalan sebagai bentuk protes terhadap kondisi infrastruktur pesisir.
Gubernur menyebutkan bahwa pembangunan ini telah melalui koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sudah pasti segera dibangun adalah 300 meter, dan anggarannya sebesar Rp20 miliar," ungkapnya.
Komitmen Pemerintah untuk Penuhi Kebutuhan Dasar Warga
Selain pemecah ombak, pemerintah provinsi juga akan mengganti kapal-kapal nelayan yang rusak akibat gelombang besar.
Penggantian kapal dijadwalkan berlangsung pada minggu pertama hingga kedua bulan Desember mendatang.
Untuk perbaikan jalan produksi di Kampung Nelayan Jambula, Pemerintah Kota Ternate akan mengambil peran dalam pelaksanaan rehabilitasi infrastruktur tersebut.
"Pak Sekretaris Kota Ternate akan perbaiki drainase dan jalan produksi," ia mengungkapkan.
Gubernur Sherly juga menegaskan bahwa pemerintah akan membangun fasilitas sanitasi berupa kamar mandi bagi warga pesisir.
"Kami tidak hanya membangun infrastruktur besar, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar warga seperti sanitasi dan tempat tinggal yang sehat. Pemerintah hadir untuk menjawab langsung kebutuhan masyarakat," tegasnya.
Kehadiran Gubernur di lokasi disambut hangat oleh masyarakat yang berharap seluruh program pembangunan dapat segera direalisasikan.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara menegaskan komitmennya untuk membangun secara cepat, terkoordinasi, dan berpihak kepada masyarakat pesisir serta para nelayan.
- Penulis :
- Arian Mesa