billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

39 Rumah di Temanggung Rusak Diterjang Angin Kencang, Delapan Keluarga Mengungsi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

39 Rumah di Temanggung Rusak Diterjang Angin Kencang, Delapan Keluarga Mengungsi
Foto: (Sumber: Warga memperbaiki genting yang rusak akibat diterjang angin di Temanggung, Selasa (14/10/2025). ANTARA/Heru Suyitno.)

Pantau - Sebanyak 39 rumah warga di empat kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami kerusakan akibat terjangan angin kencang yang terjadi pada Senin (13 Oktober 2025) petang.

Delapan Rumah Rusak Berat, Warga Harus Mengungsi

Empat kecamatan yang terdampak bencana tersebut adalah Temanggung, Tembarak, Tlogomulyo, dan Selopampang.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo, meninjau langsung lokasi bencana di Kelurahan Manding, Kecamatan Temanggung, pada Selasa (14 Oktober 2025).

Ripto memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian itu.

Namun, delapan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka mengalami kerusakan berat di bagian atap.

Ia menjelaskan, “Delapan rumah itu mengalami rusak berat pada bagian atapnya, karena sudah tidak bisa dan tidak mungkin mereka tinggal di situ, karena atapnya sudah bocor semua, ada yang gentingnya kabur, gavalum juga lepas, sehingga mereka harus mengungsi di tempat saudaranya.”

Sementara itu, 31 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan dan telah mendapat penanganan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung bersama warga sekitar.

Petugas dan warga bergotong royong memperbaiki bagian rumah yang rusak akibat angin kencang tersebut.

Untuk rumah-rumah yang rusak berat, pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan berupa kayu, seng, besi, dan semen agar warga terdampak dapat segera memperbaiki tempat tinggalnya.

Imbauan Kewaspadaan di Tengah Peralihan Musim

Ripto mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan deras disertai angin kencang, terutama pada masa peralihan musim atau pancaroba.

Ia mengatakan, “Jadi memang musibah seperti ini tidak diprediksi, karena kemarin sore itu cuaca cerah dari pagi sampai sore, tahu-tahu langsung hujan disertai angin kencang, sehingga memang kepada masyarakat agar waspada dan siap siaga terhadap potensi musibah seperti ini.”

Ripto juga mengingatkan agar masyarakat mengenali potensi bencana di lingkungannya, tidak panik, dan segera menyelamatkan diri ke tempat aman apabila terjadi kejadian serupa.

BPBD Temanggung terus melakukan pemantauan di wilayah rawan bencana angin kencang untuk mengantisipasi dampak lanjutan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti