billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dua Pendaki Hilang di Lembah Tengkorak, Tim SAR Kerahkan Drone dan Penelusuran Darat Intensif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Dua Pendaki Hilang di Lembah Tengkorak, Tim SAR Kerahkan Drone dan Penelusuran Darat Intensif
Foto: Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian terhadap dua orang pendaki yang dinyatakan hilang di Lembah Tengkorak, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat 17/10/2025 (sumber: Basarnas Bandung)

Pantau - Dua pendaki dilaporkan hilang kontak di jalur pendakian Lembah Tengkorak, kawasan Bukit Tunggul, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sejak Kamis (16/10), dan hingga kini masih dalam pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.

Identitas Korban dan Kronologi Kejadian

Dua pendaki yang hilang masing-masing bernama Deden Yudi (42) dan anaknya Zaizafan Dhiya (19).

Keduanya memulai pendakian pada Rabu (15/10) pagi sekitar pukul 06.30 WIB dengan rencana kembali pada hari yang sama.

Namun hingga Kamis malam (16/10), keduanya belum juga pulang, sehingga keluarga bersama pengelola basecamp Lembah Tengkorak melaporkan kejadian ini ke petugas.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, menyatakan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat menanggapi laporan tersebut.

"Kami menerima laporan dan segera mengerahkan personel untuk membantu pencarian di lokasi," ungkapnya.

Operasi SAR Libatkan Jalur Darat dan Pemantauan Udara

Tim basecamp sempat melakukan pencarian awal melalui jalur utama, namun tidak menemukan jejak keberadaan korban.

Operasi SAR resmi dimulai sejak Jumat (17/10), dengan fokus pencarian pada dua jalur utama: Bukit Tunggul dan Lembah Tengkorak.

Penyisiran dilakukan dengan radius hingga tiga kilometer dari titik terakhir keberadaan korban.

"Tim akan mencari petunjuk awal berupa jejak kaki, barang bawaan, maupun tanda-tanda lain yang dapat mengarah pada posisi korban," ujar Ade.

Selain pencarian darat, tim SAR juga mengandalkan metode observasi visual dan pemantauan udara menggunakan drone UAV.

Penggunaan drone bertujuan memperluas cakupan pencarian di area berbukit dengan vegetasi lebat yang sulit diakses.

"Kondisi medan cukup menantang dengan vegetasi rapat dan kontur curam, sehingga kami mengandalkan koordinasi antarpos dan pemantauan udara untuk mempercepat proses pencarian," ia mengungkapkan. 

Penulis :
Arian Mesa