
Pantau - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menegaskan bahwa pernyataan Ainul Yakin Simatupang yang mengkritik tayangan Trans7 merupakan pandangan pribadi dan tidak mencerminkan sikap resmi perusahaan.
Transjakarta Klarifikasi dan Tegaskan Netralitas
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Komisaris Utama Transjakarta, Letjen TNI (Purn) Untung Budiharto, di Jakarta pada Selasa.
"Pernyataan yang disampaikan Ainul Yakin Simatupang merupakan pandangan pribadi yang bersangkutan dan tidak mencerminkan sikap maupun kebijakan resmi Transjakarta," ungkapnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta, Transjakarta menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas, profesionalitas, etika, toleransi, dan kebhinnekaan dalam seluruh kegiatan maupun komunikasi publik.
Pihak Dewan Komisaris dan Direksi Transjakarta akan melakukan klarifikasi internal terhadap pernyataan Ainul Yakin.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh jajaran Transjakarta tetap mematuhi prinsip Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik.
Selain itu, Transjakarta menyampaikan penghormatan kepada para ulama, tokoh agama, serta komunitas pesantren di seluruh Indonesia.
"Kami juga menyatakan penghormatan kepada seluruh ulama, tokoh agama, serta komunitas pesantren di Indonesia, termasuk Kiai Pondok Pesantren Lirboyo, sebagai bagian penting dari pilar moral dan sosial bangsa," tegas Untung Budiharto.
Transjakarta juga memastikan bahwa pelayanan publik tetap diberikan tanpa diskriminasi terhadap suku, agama, atau golongan mana pun.
Kronologi Video Viral dan Respons Trans7
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan pernyataan Ainul Yakin, salah satu komisaris Transjakarta, yang menyebut tayangan Trans7 menghina kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam video tersebut, Ainul juga mengingatkan sejarah perjuangan para ulama dan pengorbanan pemuda Ansor dan Banser NU.
Ia bahkan menyampaikan pernyataan bernada ancaman jika Trans7 mengolok-olok ulama dalam siarannya.
Tayangan yang dipersoalkan adalah program Xpose Uncensored yang tayang pada 13 Oktober 2025, dengan topik santri dan kiai Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta menyatakan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Pasal 6 serta Standar Program Siaran (SPS) Pasal 16 ayat (1) dan (2).
Kedua pasal tersebut mengatur tentang penghormatan terhadap nilai dan norma agama serta lembaga pendidikan.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, telah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh keluarga besar pondok pesantren di Indonesia.
Selain itu, Trans7 memutus kerja sama dengan rumah produksi yang membuat konten tersebut.
Trans7 juga telah mengambil tindakan tegas terhadap pihak internal yang terlibat dalam program tayangan tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan