billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemdiktisaintek Luncurkan Program Riset Prioritas 2026 untuk Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemdiktisaintek Luncurkan Program Riset Prioritas 2026 untuk Dukung Visi Indonesia Emas 2045
Foto: Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek Fauzan Adziman (sumber: Kemdiktisaintek RI)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Riset Prioritas untuk Tahun Anggaran 2026 sebagai upaya mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Peluncuran program tersebut dilakukan di Jakarta pada Selasa dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari dunia pendidikan dan penelitian.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, mengatakan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan rata-rata kemampuan riset nasional dan mendorong pemerataan hasil riset di seluruh Indonesia.

"Untuk Program Riset Prioritas, kita pada dasarnya ingin meningkatkan kemampuan rata-rata riset kita dan keberhasilan riset kita di seluruh Indonesia. Jadi meningkatkan rata-rata ini memerlukan inersia besar dengan prioritasnya adalah peningkatan pemerataan," ungkapnya.

Enam Program Utama Didanai APBN

Program Riset Prioritas 2026 terdiri dari enam bidang utama, yaitu Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Peningkatan Hilirisasi Hasil Penelitian, Program Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Program Pengembangan Kemitraan Multi Pihak, Program Penelitian dan Pengembangan, serta Program Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi.

Seluruh program tersebut akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Fauzan menyampaikan bahwa delapan bidang riset industri strategis akan menjadi fokus utama, sesuai dengan AstaCita Presiden RI Prabowo Subianto.

Kedelapan bidang tersebut meliputi pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.

"Sering ada pertanyaan bagaimana dengan sosial humaniora, baik itu pendidikan, ekonomi, hukum, itu semua masuk di kedelapan bidang ini. Tetapi kita memang menginginkan sosial humaniora itu mendukung setiap lini dari industri strategis ini, dan juga tentunya bidang-bidang ilmu dasar STEM," ia mengungkapkan.

Call for Proposal Dibuka 28 Oktober 2025

Call for proposal untuk Program Riset Prioritas akan dibuka pada 28 Oktober 2025, dengan proses seleksi ditargetkan selesai pada bulan Desember 2025.

Pencairan dana riset direncanakan mulai Februari 2026 agar pelaksanaan kegiatan riset dapat segera berjalan.

Untuk menjamin keberhasilan program, Kemdiktisaintek akan membentuk ekosistem riset terpadu yang memungkinkan kolaborasi akademisi dan pelaku industri dalam menyelesaikan berbagai tantangan berbasis riset.

Fauzan juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan aktif berkontribusi dalam ekosistem riset dan inovasi nasional.

Selain Program Riset Prioritas, Kemdiktisaintek turut meluncurkan Program Riset Strategis yang akan didanai melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Penulis :
Arian Mesa