
Pantau - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya Gen Z, dalam mengamalkan prinsip Darul Ahdi wa Syahadah atau Negara Perjanjian dan Negara Kesaksian guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Gen Z Didorong Jaga Nilai-Nilai Dasar Bangsa
Pernyataan itu disampaikan HNW dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertema “Mempersiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” yang digelar bersama DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta di Aula FEB Uhamka Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Minggu (19/10/2025).
Menurut HNW, Muhammadiyah memandang Indonesia sebagai Darul Ahdi wa Syahadah, yang berarti bangsa ini telah sepakat atas dasar dan tujuan negara yang wajib dijaga dan disaksikan oleh generasi penerusnya.
Ia menegaskan dua hal utama bagi Gen Z, khususnya kader IMM, yakni menjaga perjanjian nasional sebagaimana termuat dalam Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), serta memberikan kesaksian (syahadah) dengan berani mengingatkan masyarakat maupun penyelenggara negara jika terjadi penyimpangan dari nilai-nilai dasar tersebut.
HNW juga mengingatkan bahaya jika prinsip-prinsip Pancasila disimpangkan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Misalnya, mengaku bertuhan tapi bersikap anti-agama, mengaku berperikemanusiaan tapi membiarkan ketidakadilan, mengaku menjunjung persatuan tapi justru memecah belah bangsa, mengaku demokratis tapi mendominasi tanpa musyawarah, dan mengaku adil tapi hanya berpihak pada kelompok atau oligarki tertentu," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa jika hal tersebut terus dibiarkan, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud.
Gen Z Harus Dukung Persatuan dan Keadilan
HNW menolak pandangan negatif terhadap Gen Z yang kerap dianggap apatis atau antisosial.
Menurutnya, banyak anak muda yang aktif menunjukkan dedikasi dan kepedulian sosial di dunia nyata maupun digital, termasuk di kalangan kader IMM.
Ia mendorong masyarakat dan pembuat kebijakan untuk melihat Gen Z secara lebih adil dan konstruktif, serta memberi ruang bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Selain itu, HNW mengajak mahasiswa meneladani tokoh-tokoh Muhammadiyah yang turut berperan dalam perumusan dasar negara, seperti Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, MR. Kasman Singodimejo, serta Presiden Soekarno.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









