billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Jajaki Kerja Sama Nuklir dengan Brasil, Fokus pada Energi Rendah Karbon dan Sumber Daya Mineral

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Indonesia Jajaki Kerja Sama Nuklir dengan Brasil, Fokus pada Energi Rendah Karbon dan Sumber Daya Mineral
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat 24/10/2025 (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Indonesia mulai membuka peluang kerja sama nuklir dengan Brasil sebagai bagian dari rencana jangka panjang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di dalam negeri.

Kerja Sama Nuklir Masuk Agenda Strategis

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Brasil yang mencakup penjajakan potensi kerja sama energi nuklir.

"Kemarin saya tanda tangan MoU (nota kesepahaman), termasuk di dalamnya adalah dijajaki kemungkinan kerja sama nuklir," ungkapnya.

Menurut Bahlil, Brasil memiliki potensi uranium yang besar dan telah lebih dulu menggunakan energi nuklir dalam sejumlah pembangkit listriknya.

"Jadi, sifatnya kami menjajaki. Kalau untuk metanol, etanol, kami saling bertukar pandangan dan saling pelajari. Saling mendukung," ia mengungkapkan lebih lanjut.

MoU Diresmikan, Fokus pada Energi dan Sumber Daya Mineral

Penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Brasil dilakukan pada 23 Oktober 2025.

Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia dan Menteri Pertambangan dan Energi Brasil, Y M Alexandre Silveira, serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil.

Kerja sama bilateral ini mencakup sektor minyak dan gas bumi, energi terbarukan, modernisasi jaringan, sumber daya mineral, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Isi kesepakatan meliputi kerja sama komprehensif di bidang hulu dan hilir migas, energi baru dan terbarukan seperti bioenergi, energi surya, dan angin, efisiensi energi, serta pengembangan SDM.

Sektor bioenergi menjadi salah satu sorotan utama dalam kolaborasi ini karena Brasil dikenal sebagai produsen etanol terbesar kedua di dunia.

Brasil dinilai memiliki pengalaman penting dalam penggunaan energi rendah karbon, yang sebagian besar menyuplai kebutuhan listrik nasionalnya.

Pengalaman tersebut dianggap relevan dan potensial untuk diterapkan dalam pengembangan energi bersih di Indonesia.

Kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Brasil pada Juli 2025.

Pertambangan Jadi Fokus Tambahan

Selain sektor energi, sektor pertambangan juga menjadi perhatian dalam kerja sama Indonesia-Brasil.

Kedua negara akan bekerja sama dalam tata kelola dan pengembangan sumber daya mineral strategis.

Brasil diketahui memiliki cadangan besar beberapa mineral penting seperti bauksit, bijih besi, litium, dan niobium, di mana Brasil menguasai sebagian besar cadangan niobium dunia.

Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan energi dan industri berbasis mineral strategis di masa depan.

Penulis :
Leon Weldrick