billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Lebih dari Seabad Beroperasi, Stasiun Merak Jadi Simbol Konektivitas Jawa–Sumatera dan Warisan Sejarah Perkeretaapian

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Lebih dari Seabad Beroperasi, Stasiun Merak Jadi Simbol Konektivitas Jawa–Sumatera dan Warisan Sejarah Perkeretaapian
Foto: (Sumber: Terletak di pesisir Cilegon, Banten, Stasiun Merak menjadi titik temu penting antara jalur rel dan jalur laut.)

Pantau - Stasiun Merak di pesisir Cilegon, Banten, telah menjadi penghubung penting antara moda transportasi rel dan laut selama lebih dari satu abad, serta menjadi simpul utama konektivitas antara Pulau Jawa dan Sumatera.

Simbol Sejarah dan Gerbang Antar Pulau

Stasiun Merak diresmikan pada 1 Desember 1914 oleh Staatsspoorwegen Hindia Belanda sebagai bagian dari upaya penguatan infrastruktur transportasi pada masa kolonial.

Sejak awal, stasiun ini dirancang untuk mendukung mobilitas penumpang dan barang, terutama masyarakat yang melakukan penyeberangan laut ke Sumatera.

Arsitekturnya bergaya Indische Klasik yang masih dipertahankan menjadikan bangunan ini sebagai salah satu aset bersejarah penting dalam dunia perkeretaapian Indonesia.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa Stasiun Merak tidak hanya memiliki nilai sejarah tinggi, tetapi juga fungsi strategis nasional.

"Stasiun Merak memiliki nilai sejarah yang tinggi sekaligus fungsi strategis sebagai gerbang konektivitas Jawa dan Sumatera. KAI berkomitmen menjaga nilai historis bangunan ini sambil memastikan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan," ujar Anne.

Layanan Modern dengan Akses Terintegrasi

Saat ini, Stasiun Merak melayani KA Commuter Line Merak dengan relasi Merak–Rangkasbitung pulang-pergi sebanyak 14 perjalanan setiap hari.

Volume pelanggan mencapai rata-rata 1.300 orang per hari atau sekitar 40.000 orang per bulan.

Mayoritas pelanggan merupakan komuter harian, sementara sisanya adalah wisatawan serta penumpang yang melanjutkan perjalanan melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni.

Keunggulan utama stasiun ini adalah lokasinya yang berdampingan langsung dengan pelabuhan, memudahkan penumpang berpindah moda transportasi secara cepat ke kapal laut, bus antarkota, maupun angkutan lokal.

Fasilitas penunjang di stasiun ini mencakup loket tiket, ruang tunggu, area boarding, musala, toilet, pos kesehatan, serta sistem keamanan dengan CCTV 24 jam dan layanan barang hilang (lost and found).

"KAI terus memastikan agar setiap layanan memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi. Kami ingin pelanggan merasakan pengalaman perjalanan yang mudah, efisien, dan menyenangkan," tambah Anne.

Melalui inovasi digital seperti aplikasi Access by KAI, masyarakat kini dapat memesan tiket, mengecek jadwal secara real-time, memilih tempat duduk, dan memperoleh informasi promo dengan lebih praktis.

Stasiun Merak menjadi satu dari lebih dari 600 stasiun aktif yang dikelola oleh KAI di wilayah Jawa dan Sumatera, dan menjadi bukti bahwa aset bersejarah tetap relevan dalam sistem transportasi modern.

"KAI ingin terus menghadirkan layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini, tanpa meninggalkan nilai sejarah dan jati diri perkeretaapian nasional," tutup Anne.

Penulis :
Ahmad Yusuf