
Pantau - Pemerintah Provinsi Papua meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperluas hingga ke wilayah pedalaman demi meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak-anak di daerah terpencil.
Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen, menegaskan pentingnya pemenuhan gizi sejak usia sekolah untuk menekan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar, dan membentuk generasi muda yang sehat serta berdaya saing.
"Jadi, kami masih ada keluhan anak yang terlambat masuk kelas karena menghadapi persoalan makan di rumah dan kurangnya dukungan layanan gizi di sekolah," ungkapnya.
Upaya Pemerintah Papua
Pemerintah Provinsi Papua meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar memastikan pelayanan gizi berjalan dengan baik di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil.
"Karena itu, Pemprov Papua hadir memperkuat program ini agar hak anak untuk memperoleh gizi seimbang dapat terpenuhi," ia mengungkapkan.
Pemprov Papua menegaskan bahwa pelaksanaan program MBG harus merata, dengan memperhatikan keterjangkauan waktu serta mencakup seluruh sekolah di Papua, tidak hanya wilayah perkotaan seperti Jayapura.
Kolaborasi Lintas Lembaga
Pelaksanaan program MBG memerlukan kerja sama lintas lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan, Badan Gizi Nasional, dan lembaga donor seperti UNICEF.
UNICEF berperan penting dalam peningkatan kapasitas pengelola dapur sekolah serta memberikan dukungan tenaga lapangan di wilayah yang sulit dijangkau.
"Kerja sama ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan tidak hanya di wilayah perkotaan seperti Jayapura, tetapi merata hingga daerah pedalaman yang aksesnya terbatas dan membutuhkan perhatian lebih besar," ujar Aryoko.
Ia menambahkan bahwa program MBG ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 dan harus membuahkan hasil nyata dalam lima tahun ke depan melalui anak-anak yang tumbuh sehat, pintar, dan siap menggapai masa depan lebih baik.
- Penulis :
- Arian Mesa










