
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mulai menertibkan 158 kios pedagang Pasar Barito pada Senin pagi, 27 Oktober 2025, pukul 05.00 WIB, untuk mengembalikan fungsi taman dan trotoar di kawasan tersebut.
Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar menyatakan bahwa penertiban ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi taman sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta.
"Taman ini adalah salah satu upaya Pak Gubernur bagaimana merevitalisasi taman sesuai dengan fungsinya," ujar Anwar.
Fungsi Taman Dikembalikan, Pedagang Direlokasi
Anwar menjelaskan bahwa taman memiliki fungsi penting sebagai tempat peresapan air dan pengendalian banjir melalui saluran penghubung (PHB).
Selain itu, trotoar dan jalan umum yang selama ini dipakai untuk berjualan juga akan dikembalikan fungsinya bagi masyarakat umum.
Ia menegaskan bahwa Pasar Barito selama ini hanya bersifat sebagai lokasi sementara bagi pedagang.
"Nanti, Dinas bisa menjelaskan, setiap tahun harus dievaluasi. Pedagang merasakan memiliki 40 tahun dagang di sini dengan sejarah histori dan sebagainya," tambahnya.
Penertiban dilakukan karena pedagang dari usaha mikro/pedagang kaki lima JS 25, 26, 30, dan 96 tidak mematuhi surat peringatan dari Satpol PP, meski telah diberikan peringatan satu hingga tiga kali.
"Para pedagang eks loksem telah kami berikan sosialisasi dan surat peringatan satu sampai tiga, namun karena tidak juga mengosongkan tempat usaha, maka kami laksanakan penertiban terpadu," tegas Anwar.
Sentra Fauna Lenteng Agung Jadi Lokasi Relokasi
Sebagai gantinya, para pedagang disediakan tempat relokasi baru di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung yang dinilai lebih higienis, strategis, dan memiliki fasilitas yang memadai.
Lokasi ini juga mudah diakses dari Stasiun Lenteng Agung serta halte Transjakarta non-BRT rute D21.
Relokasi ini merupakan bagian dari rencana besar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membentuk Taman Bendera Pusaka, yang merupakan penggabungan tiga taman di Jakarta Selatan: Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat.
Pembangunan Taman Bendera Pusaka ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Meski begitu, proses penertiban sempat memicu respons dari para pedagang.
“Pedagang Barito menutup jalan di perempatan Taman Ayodya akibat penertiban,” kutip salah satu laporan lapangan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sebelumnya menyatakan kesiapan Sentra Fauna Lenteng Agung sebagai lokasi relokasi.
“Ini pendapat Pramono tentang fasilitas di Sentra Fauna Lenteng Agung,” demikian kutipan lanjutan dari pernyataan resmi Pemprov.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan










