billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cuaca Ekstrem Landa Jawa Barat, Bangunan Pesantren Roboh dan Satu Korban Jiwa di Bandung Barat

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Cuaca Ekstrem Landa Jawa Barat, Bangunan Pesantren Roboh dan Satu Korban Jiwa di Bandung Barat
Foto: (Sumber: Tangkapan layar - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. ANTARA/Tri Meilani Ameliya.)

Pantau - Hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda wilayah Jawa Barat pada Minggu, 26 Oktober 2025, menyebabkan tanah longsor, banjir, dan robohnya bangunan pondok pesantren di Kabupaten Bandung Barat, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Longsor Hantam Pesantren, Satu Meninggal

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah, termasuk robohnya bangunan Pondok Pesantren At-Thohiriyah di Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi berlangsung cukup lama dan memicu longsor di wilayah tersebut.

“Korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan,” ungkapnya.

Tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Cisolok.

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Irigasi Rusak dan Warga Dievakuasi

Wilayah terdampak di Sukabumi meliputi Desa Karangkapak, Cisolok, dan Cikahuripan.

Sebanyak 11 Kepala Keluarga (KK) harus dievakuasi akibat banjir dan tanah longsor di kawasan tersebut.

Banjir tak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga merusak saluran irigasi Cimarinjung dan menyebabkan jebolnya infrastruktur penting.

Kerusakan juga terjadi di kawasan wisata Pantai Karanghawu yang terdampak langsung oleh banjir.

Genangan air setinggi 40–50 cm sempat mengganggu akses jalan nasional di sekitar Hotel Kuda Laut, Sukabumi.

Petugas gabungan telah diterjunkan untuk melakukan penanganan darurat, termasuk pembersihan material longsor dan pendataan kerusakan.

Hingga Senin pagi, tidak ada laporan tambahan korban jiwa dari lokasi bencana lainnya.

Operasi Modifikasi Cuaca dan Imbauan Kewaspadaan

Sebagai respons terhadap cuaca ekstrem, BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan operasi modifikasi cuaca.

Operasi ini dilakukan dengan penyemaian garam (NaCl) ke awan-awan potensial untuk mengendalikan curah hujan di wilayah terdampak.

Masyarakat di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama selama masa peralihan musim.

Warga juga diminta segera melapor kepada aparat setempat jika terdapat tanda-tanda longsor atau kenaikan debit air di lingkungan sekitar.

Penulis :
Ahmad Yusuf