
Pantau - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha dan Hindu Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan anggaran lebih dari Rp35 miliar untuk mendukung kesejahteraan guru-guru agama di seluruh Indonesia, sebagai bentuk penghargaan negara atas peran penting para pendidik dalam membangun karakter dan peradaban bangsa.
Rp16 Miliar untuk Guru Agama Buddha, Targetkan Seluruhnya Bersertifikasi pada 2026
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, menyatakan bahwa pihaknya menyalurkan lebih dari Rp16 miliar bagi guru-guru Pendidikan Agama Buddha sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi mereka terhadap dunia pendidikan.
"Guru adalah arsitek peradaban. Kesejahteraan mereka adalah bentuk penghargaan negara atas peran mulia dalam membangun karakter bangsa," tegas Supriyadi.
Kemenag telah menyiapkan program strategis yang mencakup:
- Tunjangan profesi
- Insentif bulanan
Dukungan pengembangan kompetensi melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Hingga triwulan III tahun 2025, tercatat 1.640 guru Pendidikan Agama Buddha aktif, dengan rincian:
- 623 guru PNS
- 194 guru PPPK
- 823 guru non-ASN
Dari jumlah tersebut, 911 guru telah memiliki sertifikasi pendidik, sementara 729 guru lainnya sedang menjalani atau menunggu pelaksanaan PPG.
Supriyadi menyebut bahwa target nasional adalah seluruh guru telah bersertifikasi pada tahun 2026.
"Kami telah menuntaskan PPG Batch 1 bagi 372 guru dan Batch 2 untuk 143 guru sedang berjalan hingga 3 November 2025. Tahun depan, kami pastikan seluruh guru yang belum sertifikasi dapat diselesaikan," ujarnya.
Bimas Buddha juga telah menyalurkan:
- Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebesar Rp2 juta per bulan untuk guru non-ASN
- Insentif Guru Non-PNS sebesar Rp250.000 per bulan bagi 2.932 guru
- Tunjangan Khusus Daerah 3T bagi 45 guru
Supriyadi menegaskan bahwa tunjangan profesi akan terus difasilitasi bagi guru yang lulus sertifikasi, dan pagu anggaran tahun 2026 telah disiapkan untuk kebutuhan tersebut.
Rp19 Miliar untuk Guru Agama Hindu, Dorong Kesejahteraan Jasmani dan Batin
Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalokasikan lebih dari Rp19 miliar untuk mendukung kesejahteraan 6.960 guru Pendidikan Agama Hindu yang tersebar di seluruh Indonesia, baik PNS, PPPK, maupun non-PNS.
Menurut I Nengah, dukungan negara tidak hanya menyasar aspek material, tetapi juga aspek batin guru.
“Kesejahteraan batin menciptakan rasa aman dan kepastian hukum dalam pelaksanaan tugas guru,” ujarnya.
Seluruh guru tersebut menjadi target program peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas yang digulirkan oleh Kemenag melalui Bimas Hindu.
“Total dukungan yang kami alokasikan mencapai lebih dari Rp19 miliar, sebagai bentuk nyata hadirnya negara untuk para guru agama Hindu,” tambah I Nengah.
Dengan alokasi anggaran yang signifikan ini, Kemenag menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran guru agama dalam pembangunan karakter bangsa serta memastikan kesejahteraan mereka secara menyeluruh.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









