
Pantau - Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, membawa sejumlah usulan pembangunan strategis dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta sebagai upaya memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Ajang Sinkronisasi Program dan Usulan Strategis Daerah
Ajat menjelaskan bahwa Rakornas menjadi forum penting untuk menyelaraskan program pemerintah pusat dengan kebutuhan riil di daerah.
“Rakornas ini bukan hanya forum koordinasi, tetapi wadah membangun bank solusi yang menghimpun berbagai usulan strategis dari seluruh daerah,” ujarnya di Bogor.
Ia menambahkan bahwa forum tersebut juga menjadi ajang penyamaan persepsi dalam pelaksanaan program prioritas nasional seperti Masyarakat Berdaya Guna (MBG), Koperasi Desa, Sekolah Rakyat, dan Ketahanan Pangan.
Menurutnya, pelibatan pemerintah daerah sangat penting agar kebijakan pusat tepat sasaran dan dapat diimplementasikan secara efektif.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengajukan sejumlah usulan pembangunan prioritas.
Usulan itu meliputi pembangunan Jembatan Lewi Ranji dan penataan jalan tambang yang dinilai vital untuk memperlancar mobilitas serta distribusi hasil ekonomi daerah.
“Kedua proyek ini sangat krusial bagi peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor,” tegas Ajat.
Selain infrastruktur, Pemkab Bogor juga mengusulkan penguatan sektor ketahanan pangan, terutama di bidang perikanan, guna memperkuat daya saing ekonomi lokal serta mendukung program nasional pengendalian inflasi pangan.
Tantangan Fiskal dan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan
Ajat turut menyoroti tantangan fiskal yang masih dihadapi sejumlah daerah di Indonesia.
Ia menyebutkan terdapat 147 kabupaten/kota yang kemampuan keuangannya belum mampu menutupi kebutuhan belanja wajib dan mengikat, seperti gaji pegawai dan biaya operasional dasar.
“Ada daerah yang fiskalnya kuat, tapi banyak juga yang masih terbatas. Di Jawa Barat, ada lima daerah yang perlu pembahasan lanjutan dengan Kemendagri, yaitu Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya,” jelasnya.
Ajat menegaskan bahwa Pemkab Bogor berkomitmen mendukung implementasi program Astacita melalui pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi desa, pembangunan sekolah rakyat, serta kerja sama lintas sektor dengan TNI dalam pembangunan fasilitas publik.
Ia juga menyebut Kabupaten Bogor menjadi salah satu kontributor terbesar dalam program nasional tiga juta rumah yang mencakup pembangunan rumah baru, penanganan rumah tidak layak huni (Rutilahu), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Kemendagri Dorong Sinergi Pusat dan Daerah
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menegaskan pentingnya sinergi, komunikasi, dan inovasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pembangunan nasional.
“Kita harus memastikan seluruh program benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ini bukan sekadar administrasi, tetapi tentang memastikan harapan rakyat terpenuhi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak akan tercapai tanpa kolaborasi lintas sektor yang kuat.
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah harus saling mendukung agar kebijakan nasional dapat diterjemahkan dengan baik di tingkat lokal.
“Dengan niat tulus dan kerja bersama, insyaallah kita mampu mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” pungkas Bima Arya.
- Penulis :
- Aditya Yohan










