
Pantau - Komisi VII DPR RI mendesak PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney agar tidak hanya memusatkan pembangunan sektor pariwisata di Bali, melainkan turut mendorong pengembangan destinasi wisata potensial lainnya di Indonesia.
Desakan Pemerataan Pariwisata dari DPR
Permintaan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, saat melakukan kunjungan kerja reses di Denpasar, Bali, pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Menurut Lamhot, InJourney memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar destinasi wisata di Indonesia.
"InJourney ini punya tugas sangat penting dalam konteks aksesibilitas dan konektivitas, misal wisatawan mancanegara mau datang ke Gili Trawangan pasti selalu lewat Bali kemudian naik boat dan padatnya ya ke Bali," ungkapnya.
Lamhot menyatakan bahwa penumpukan wisatawan di Bali menyebabkan terjadinya konsentrasi penerbangan ke wilayah tersebut, yang turut berkontribusi pada tingginya harga tiket pesawat domestik.
DPR juga menyoroti pentingnya penyebaran devisa secara merata di sektor pariwisata.
"Ini agar devisa menyebar, pemerataan, kemudian ke Danau Toba yang katanya Bandara Silangit internasional tapi konektivitas ke Bali saja tidak ada, konektivitas sesama destinasi harusnya diatur bahkan konektivitas ke negara-negara lain, harus diatur InJourney maka wisman bisa difasilitasi dari sisi aksesibilitas dan konektivitas," ujarnya.
Tantangan untuk Bangun Kaldera Toba
Lamhot menegaskan bahwa keberhasilan okupansi hotel yang dikelola PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality di Bali tidak mengherankan karena Bali telah menjadi destinasi utama wisatawan sejak lama.
Karena itu, ia menantang InJourney Hospitality untuk mengambil langkah nyata dalam pengembangan destinasi baru, khususnya di Kaldera Toba, yang dinilai memiliki potensi besar namun belum menarik minat investor swasta.
"Maka saya beri tantangan Direktur InJourney Hospitality besok ketika berhubungan dengan Danantara usulkan ini (pembangunan di Kaldera Toba) karena ini bisa jadi pemantik masuknya investasi swasta," ia mengungkapkan.
Berdasarkan data Komisi VII DPR RI, sejumlah hotel bintang lima menunjukkan minat untuk masuk ke Kaldera Toba, tetapi masih ragu untuk merealisasikan investasinya.
DPR percaya bahwa jika InJourney mengambil langkah pertama dalam pembangunan kawasan tersebut, maka investor swasta akan lebih percaya diri untuk turut serta.
"Sama halnya dengan InJourney Airport, pengembangan Bandara Silangit karena itu gerbang wisata Danau Toba, saya minta InJourney komunikasi dengan Danantara, ya syukur-syukur ada penerbangan langsung dari Bali ke Danau Toba," kata Lamhot.
- Penulis :
- Arian Mesa









