billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina, Diikuti Delegasi dari 19 Negara

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina, Diikuti Delegasi dari 19 Negara
Foto: Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim (kedua kiri) dan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera (tengah) dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Kamis 30/10/2025 (sumber: ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Pantau - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama DPR RI akan menggelar Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina pada 7–8 November 2025 di Gedung MPR-DPR RI, Senayan, Jakarta.

Konferensi bertema Penguatan Aliansi untuk Bela Palestina ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCAP) yang berlangsung di Istanbul, Turki, pada 30–31 September 2025.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan bahwa konferensi ini merupakan hasil dari rekomendasi penting yang dihasilkan dalam pertemuan GCAP.

"Salah satu rekomendasi yang sungguh-sungguh-sungguh, saya menyebutkan tiga kali, sungguh-sungguh-sungguh penting itu adalah Indonesia diharapkan menjadi host untuk sebuah konferensi bela Palestina wilayah Asia-Pasifik," ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Kamis.

Sudarnoto menekankan bahwa negara-negara Asia-Pasifik memiliki posisi strategis dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

"Kebijakan-kebijakan politik dan juga diplomasi Asia-Pasifik merupakan hal yang sangat-sangat penting di samping wilayah-wilayah dunia lain. Karena itu, kita berijtihad untuk semakin mempererat hubungan-hubungan kawan-kawan civil society di Asia-Pasifik," ia mengungkapkan.

Dukungan DPR RI dan Peran Strategis Asia-Pasifik

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif yang diusung oleh MUI ini.

"Kami dari BSKAP didukung oleh Mbak Puan, Pak Dasco, dan seluruh pimpinan sangat membuka diri untuk kolaborasi dengan semua pihak, (terutama) dengan MUI," ujarnya.

Mardani menyebut bahwa konferensi ini sejalan dengan semangat diplomasi parlemen yang dijalankan BKSAP, yakni memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global.

"Isu Palestina bukan hanya isu agama atau regional, tetapi juga menyangkut prinsip kemanusiaan universal. Melalui diplomasi parlemen, DPR RI berupaya memperkuat suara bersama negara-negara Asia Pasifik untuk menghentikan kekerasan dan menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina," katanya.

Kehadiran Delegasi dari Berbagai Negara

Konferensi ini dijadwalkan dihadiri oleh sekitar 70 delegasi dari berbagai negara Asia-Pasifik, termasuk akademisi, tokoh agama, anggota parlemen, pimpinan ormas, dan aktivis kemanusiaan.

Hingga saat ini, MUI telah menyebarkan 32 undangan ke negara-negara Asia-Pasifik.

Dari jumlah tersebut, 19 negara telah mengonfirmasi kehadiran.

Menariknya, beberapa negara yang telah menyatakan hadir berasal dari kawasan dengan populasi Muslim minoritas, seperti Australia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Sri Lanka.

Penulis :
Leon Weldrick