
Pantau - Aktivitas wisata di Karang Makassar, Taman Nasional Komodo (TNK), mulai meningkat pada Jumat, 24 Oktober 2025, terutama menjelang pukul 14.00 WITA.
Meski sempat lengang menjelang tengah hari, pulau kecil seukuran lapangan sepak bola itu dipadati kapal cepat dan sekoci yang mengangkut wisatawan domestik maupun mancanegara menuju spot diving dan snorkeling.
Karang Makassar sendiri merupakan pulau pasir timbul yang muncul dan tenggelam sesuai pasang surut air laut.
Di tengah ramainya kunjungan, tim dari Balai Taman Nasional Komodo bersama personel Korpolairud Baharkam Polri terlihat melakukan patroli terpadu.
Tertibkan Tiket dan Cegah Kebocoran Negara
Patroli gabungan yang berlangsung selama 24–28 Oktober 2025 ini bertujuan memastikan semua pengunjung dan pelaku wisata di kawasan TN Komodo telah membeli tiket masuk sesuai ketentuan.
Patokan utama yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tim patroli dibagi dua:
- Tim darat, yang melakukan pemeriksaan langsung terhadap wisatawan di titik-titik wisata seperti Karang Makassar.
- Tim laut, yang bertugas memeriksa kapal wisata yang berlabuh atau lego jangkar di sekitar kawasan taman nasional.
Masing-masing tim menghadapi tantangan tersendiri.
Tim darat harus bekerja di bawah terik matahari dari siang hingga sore hari.
Sementara tim laut menghadapi gelombang laut yang menyulitkan saat berpindah dari satu kapal ke kapal lainnya.
Dedikasi Menjaga Kawasan Konservasi
Meski tugas tidak mudah, petugas dari Balai TN Komodo tetap menjalankan operasi ini dengan penuh dedikasi.
Patroli ini menjadi rutinitas penting untuk menjaga kawasan konservasi dari praktik ilegal yang berpotensi merugikan negara.
Fokus utamanya adalah menyelamatkan potensi kerugian PNBP dari sektor pariwisata di TN Komodo yang terus berkembang.
Dengan pengawasan yang ketat, pemerintah berupaya menyeimbangkan kegiatan pariwisata dan konservasi agar kawasan ini tetap lestari dan memberikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan










