billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR RI Nilai Pembelian Alutsista Baru Sesuai Fokus Kemenhan dan Strategis bagi Ketahanan Nasional

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

DPR RI Nilai Pembelian Alutsista Baru Sesuai Fokus Kemenhan dan Strategis bagi Ketahanan Nasional
Foto: Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menjawab pertanyaan wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 3/9/2025 (sumber: ANTARA/Fath Putra Mulya)

Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, menyatakan bahwa pembelian alutsista terbaru oleh pemerintah telah sesuai dengan empat fokus utama yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Dave menilai langkah tersebut merupakan strategi rasional dalam memperkuat pertahanan nasional dan menjawab tantangan geopolitik global.

Alutsista yang dibeli mencakup pesawat tempur Rafale, pesawat angkut strategis Airbus A400M, drone tempur Anka, dan pesawat tempur ringan T-50i Golden Eagle.

"Hal ini dinilai sebagai langkah rasional mengenai penguatan atau pemenuhan empat fokus utama Kementerian Pertahanan RI," ungkap Dave.

Fokus Utama Kemenhan dan Strategi Pertahanan

Empat fokus utama Kemenhan yang dimaksud meliputi: memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, meningkatkan kekuatan militer, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, serta memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan.

Dave menambahkan bahwa DPR RI menilai pengadaan tersebut sudah mencerminkan strategi-strategi kunci yang dijalankan Kemenhan selama ini.

Menurutnya, strategi tersebut berdampak langsung pada diversifikasi produk pertahanan, menjaga keseimbangan alutsista, serta memungkinkan terjadinya transfer teknologi guna mencapai kemandirian nasional.

Ia juga menekankan pentingnya modernisasi alutsista untuk menghadapi ancaman modern dan dinamika geopolitik yang berkembang pesat.

Dampak Ekonomi dan Pengawasan DPR

Dave menjelaskan bahwa skema transfer teknologi dan penguatan riset serta pengembangan (R&D) dalam negeri akan memberikan dampak nyata terhadap peningkatan daya saing ekonomi nasional.

Dampak tersebut terutama terlihat pada pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi alutsista.

"Produk-produk unggulan saat ini yang diproduksi industri pertahanan nasional menjadi modal besar untuk memperkokoh posisi pertahanan Indonesia di kawasan, berpotensi untuk diekspor, menjadi sumber pendapatan devisa baru, dan dapat memperkuat posisi tawar Indonesia dalam beragam diplomasi internasional," tegasnya.

Komisi I DPR RI, lanjut Dave, akan terus menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan strategi pertahanan dan kemandirian industri alutsista.

Pengawasan tersebut terutama difokuskan pada proses modernisasi alat utama sistem senjata TNI sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku.

"Modernisasi alutsista juga dapat memastikan postur pertahanan yang kuat dan mampu menjamin stabilitas regional, sehingga dapat menjadi prasyarat penting dalam mendukung investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan," ia mengungkapkan.

Penulis :
Shila Glorya