
Pantau - Sejumlah peristiwa penting di DKI Jakarta pada Jumat (31/10) masih menjadi perhatian publik, mulai dari tanggul jebol di Pasar Minggu, korban pohon tumbang, hingga kelanjutan revitalisasi rumah susun di kawasan Marunda, Jakarta Utara.
Pemprov DKI Tanggung Korban Pohon Tumbang
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan bertanggung jawab atas korban meninggal maupun luka akibat insiden pohon tumbang yang terjadi di beberapa titik.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan, “Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab, khususnya kepada korban yang meninggal dunia dan juga yang luka-luka. Seluruh biaya penanganannya ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta,” ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta.
Selain itu, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur juga melakukan langkah pencegahan dengan memangkas 104 pohon di enam venue Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII dan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI.
“Penopingan sebanyak 104 pohon rimbun dilakukan secara bertahap sejak awal pekan ini dan ditargetkan tuntas hari ini. Ini dilakukan tidak hanya untuk mencegah risiko pohon tumbang, tetapi juga mempercantik wajah kota,” ujar Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Timur, Dwi Ponangsera.
Revitalisasi Rusun Marunda dan Isu Transportasi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta memastikan bahwa revitalisasi Rusunawa Marunda Cluster C di Cilincing, Jakarta Utara, tetap berjalan sesuai target meskipun ada pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH).
Kepala Dinas PRKP DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, menjelaskan bahwa revitalisasi akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2030.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyoroti wacana kenaikan tarif Transjakarta.
“Wacana kenaikan tarif harus dibahas secara terbuka dan partisipatif, dengan melibatkan aspirasi publik,” katanya.
Tanggul Jebol di Pasar Minggu
Masalah lain yang juga mencuri perhatian publik adalah jebolnya tanggul Baswedan di Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ketua RW 06 setempat, Abdul Kohar, mengungkapkan, “Kan makin lama diameter kali itu makin lama makin hilang menyempit karena ya begitulah keadaan wilayah kami, medan yang ada di Kali Pulo ini.”
Ia menjelaskan bahwa penyempitan lahan menjadi faktor utama jebolnya tanggul tersebut.
Warga meminta Pemprov DKI Jakarta segera bertindak cepat memperbaiki tanggul agar tidak menimbulkan dampak lebih besar terhadap pemukiman sekitar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti










