Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kesehatan Mental Bukan Sekadar Isu, Tapi Kebutuhan Dasar Manusia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kesehatan Mental Bukan Sekadar Isu, Tapi Kebutuhan Dasar Manusia
Foto: (Sumber: Isu kesehatan mental menjadi kian biasa di tengah tekanan kehidupan modern. ANTARA/HO-Bipi Consulting..)

Pantau - Isu kesehatan mental semakin sering muncul di tengah tekanan kehidupan modern yang rawan menimbulkan gangguan mental.

Kesehatan Mental Sebagai Fondasi Kehidupan

Gangguan mental dapat timbul akibat stres dan tuntutan hidup yang berlebihan, membuat seseorang merasa berlari tanpa arah, mengejar tujuan tanpa henti, dan menumpuk tekanan tanpa disadari.

Dalam kesibukan sehari-hari, banyak orang lupa bahwa kesehatan mental merupakan fondasi utama keseimbangan hidup.

Kesehatan mental bukanlah kemewahan atau hak istimewa bagi segelintir orang, melainkan kebutuhan dasar setiap manusia agar dapat merasa utuh dan berdaya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi ketika seseorang mampu menyadari potensi dirinya, menghadapi tekanan hidup yang wajar, bekerja secara produktif, dan berkontribusi bagi lingkungannya.

Namun, definisi tersebut masih jauh dari kenyataan sehari-hari karena banyak orang belum mampu mengenali tanda-tanda bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Rasa cemas berkepanjangan, kelelahan emosional yang disembunyikan, dan kehilangan semangat yang dianggap hal biasa merupakan gejala yang sering diabaikan.

Tanda-Tanda yang Sering Diabaikan

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak yang terbebani ekspektasi, remaja yang kehilangan arah di dunia digital, orang dewasa dengan tekanan ekonomi, hingga lansia yang merasa kesepian.

Gangguan mental tidak mengenal batas status sosial maupun profesi.

Menjaga kesehatan mental bukan hanya reaksi terhadap krisis, tetapi bentuk kesadaran untuk terus merawat diri agar mampu menjalani hidup dengan utuh.

Merawat pikiran sama pentingnya dengan merawat tubuh; seperti tubuh yang membutuhkan istirahat, pikiran juga perlu ruang untuk bernafas dan memulihkan diri.

Bentuk perawatan sederhana namun bermakna antara lain melalui konseling psikologis, meditasi, atau berbagi cerita dengan orang yang aman dan dapat dipercaya.

Banyak klien merasa baru kali ini mereka dimengerti tanpa dihakimi, dan momen tersebut menjadi titik awal perubahan menuju pemulihan.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf