
Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi SMAN 1 Dampit, Kabupaten Malang, atas komitmennya dalam mengembangkan ketahanan pangan berbasis sekolah melalui program Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (SIKAP).
"Saya kagum dengan lahan pertanian di sini. Total ada 300 jenis sayur dan buah. Betapa para siswa sangat bersemangat mengembangkan SIKAP dengan tanaman lokal negeri ini," ujarnya saat kunjungan ke sekolah tersebut.
Program SIKAP sebelumnya dikenal sebagai School Food Care (SFC), diinisiasi oleh Gubernur Khofifah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Program ini telah diadopsi oleh banyak SMA/SMK Negeri dengan memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi kebun pertanian organik yang edukatif.
Dari Lahan Sampah Jadi Kebun Produktif, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah meninjau lahan pertanian seluas empat hektare yang kini menjadi kebun edukatif berisi ratusan tanaman pangan dan hortikultura.
Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Dampit, Yudi Krisdianto.
"Untuk itu saya mengajak sekolah selain menanamkan kecerdasan intelektual anak-anak ditanamkan pula karakter dan juga cinta terhadap alam termasuk bagaimana mereka bisa berkreasi dan inovatif bersama guru mengembangkan proses pembelajaran berbasis alam atau tanaman," jelas Khofifah.
Ia juga memberikan masukan untuk memperluas kolam lele yang menjadi bagian dari sistem SIKAP agar bisa menampung lebih banyak ikan.
Khofifah menyebut bahwa program ini mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Di SMA/SMK sudah diinisiasi SIKAP. Kita ingin ini menjadi bagian yang ikut menyukseskan program Presiden dan Wakil Presiden terkait ketahanan pangan," tegasnya.
Menurutnya, ketahanan pangan dapat tumbuh dari lingkungan sekolah yang aktif menanam sayur dan buah, dan ia berharap SIKAP menjadi model bagi semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga Aliyah.
Manfaat Ganda untuk Sekolah dan Masyarakat Sekitar
Ketua Tim Adiwiyata SMAN 1 Dampit, Kustiawati, menjelaskan bahwa lahan pertanian sekolah dulunya adalah tempat pembuangan sampah yang diubah menjadi produktif sejak 2024.
"Hadirnya SIKAP membawa dampak berganda bagi kepala sekolah, guru, dan murid. Tidak sekadar menjadi pembelajaran bagi siswa untuk bercocok tanam serta memahami kebutuhan dasar hidup, tetapi juga mendukung program pemerintah mengenai ketahanan pangan," ujarnya.
Seluruh tanaman ditanam menggunakan pupuk organik buatan siswa dan guru.
Hasil panen dijual kepada guru, wali murid, dan masyarakat sekitar.
Kepala Sekolah SMAN 1 Dampit, Yudi Krisdianto, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah dan menjelaskan bahwa SIKAP telah membawa sekolahnya meraih juara 3 dalam ajang SMA Award kategori ketahanan pangan.
"Ada 300 jenis tanaman dan saya bersyukur Ibu Gubernur mengunjungi sekaligus melakukan panen blonceng, kacang panjang, kangkung, bayam Brazil, dan beberapa buah," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan









