billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Penurunan Harga Pupuk Subsidi 20 Persen Direalisasikan, Petani Jember Sambut Gembira Kebijakan Pemerintah

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Penurunan Harga Pupuk Subsidi 20 Persen Direalisasikan, Petani Jember Sambut Gembira Kebijakan Pemerintah
Foto: Mentan Amran Sulaiman dan Ketua MPR Ahmad Muzani meninjau salah satu kios pupuk resmi di Jember, Sabtu 1/11/2025 (sumber: Humas Kementan)

Pantau - Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Sabtu, 1 November 2025, untuk memastikan implementasi penurunan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen.

Sidak ini dilakukan guna menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai kebijakan pengurangan harga pupuk bersubsidi.

Dalam kunjungan tersebut, ditemukan bahwa harga pupuk subsidi di kios telah turun sesuai dengan ketentuan baru dan diterima baik oleh para petani.

Ketua MPR Ahmad Muzani menyampaikan bahwa kebijakan ini sudah dijalankan secara nyata di lapangan.

"Hari ini kami bersama Mentan meninjau langsung penjualan pupuk subsidi. Pak Menteri mendapatkan kenyataan bahwa pengumuman penurunan harga subsidi 20 persen dari harga yang diumumkan dilaksanakan di Jember," ungkapnya.

Mereka berdialog langsung dengan petani dan pengecer untuk memastikan kebijakan tersebut benar-benar dijalankan dan memberikan manfaat nyata.

Ahmad Muzani menyatakan bahwa para petani telah membeli pupuk dengan harga yang telah didiskon, sesuai ketentuan pemerintah.

"Kami merasa bangga bahwa instruksi dan keputusan pemerintah dilaksanakan di lapangan. Kami cek dari para petani yang menikmati juga harganya sama. Mereka membeli pupuk subsidi dengan harga yang sudah diskon," ia menambahkan.

Petani Semakin Termotivasi untuk Tingkatkan Produktivitas

Ketua MPR menyebut bahwa penurunan harga pupuk ini memberi semangat baru bagi petani dalam meningkatkan produksi pertanian.

"Karena itu adalah satu kabar yang menggembirakan, yang menyenangkan tentu saja bagi para petani itu menggairahkan. Mudah-mudahan menjadi penyemangat baru bagi para petani termasuk dalam hal berproduksi di tengah-tengah sawah," jelasnya.

Ia juga berharap Indonesia dapat menjadi lumbung pangan, tidak hanya untuk dalam negeri, tetapi juga dunia.

Terkait target swasembada pangan 2025, Muzani mengapresiasi langkah konkret yang dilakukan Menteri Pertanian.

"Ikhtiar yang dilakukan tanpa henti oleh Pak Amran sebuah ikhtiar yang sustain, yang berkesinambungan dan terus-menerus mengecek lapangan dan mengatasi masalahnya. Semua problem dan aduan dari para petani didengar dan dicarikan solusinya," katanya.

Ia menekankan pentingnya penyediaan pupuk dan benih yang cukup agar pembangunan pertanian berjalan optimal.

"Pupuk juga harus disediakan, termasuk benih yang cukup. Itu adalah kebijakan yang sangat simultan," tegasnya.

Ia menilai bahwa kebijakan pemerintah saat ini menunjukkan keseimbangan antara kepentingan petani dan kestabilan harga pangan nasional.

"Di satu sisi, harga gabah kering panen dinaikkan menjadi Rp6.500. Di sisi lain, pupuk yang menjadi kebutuhan utama pertanian justru diturunkan harganya. Itu kebijakan yang sangat luar biasa," ujarnya.

Menurutnya, diskon pupuk sebesar 20 persen merupakan langkah penting dalam memperkuat kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan nasional.

Pengawasan Ketat dan Kanal Aduan untuk Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pengawasan distribusi pupuk subsidi akan diperkuat.

Ia menyatakan bahwa pengecer yang menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET) akan diberikan sanksi tegas.

"Ada yang menjual pupuk di atas HET sebanyak 26 pengecer, izinnya dicabut dan tidak bisa dikembalikan lagi. Akan diberikan kepada yang mau disiplin dan menyayangi petani," tegasnya.

Sebagai bentuk pengawasan publik, Kementerian Pertanian juga membuka kanal pengaduan melalui WhatsApp bernama Lapor Pak Amran di nomor 0823 1110 9390.

Kanal tersebut ditujukan untuk menerima laporan dari petani dan masyarakat mengenai penyimpangan, seperti pupuk palsu atau pelanggaran harga subsidi.

Pemerintah memastikan bahwa kebijakan pupuk bersubsidi akan tepat sasaran dengan dukungan pengawasan yang ketat dan sinergi lintas sektor.

Seorang petani Jember bernama Soleh menyampaikan rasa syukurnya atas kebijakan ini.

"Saya senang sekarang pupuk sudah makin murah. Tanah saya tidak banyak hanya 1/4 hektare. Terima kasih Pak Presiden Prabowo. Sangat membantu kami," katanya.

Pemerintah optimistis bahwa kebijakan ini akan mempercepat ketahanan pangan nasional dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Penulis :
Arian Mesa