Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG: Waduk Mrica Catat Curah Hujan Tertinggi dari Operasi Modifikasi Cuaca, Cegah Genangan di Permukiman

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG: Waduk Mrica Catat Curah Hujan Tertinggi dari Operasi Modifikasi Cuaca, Cegah Genangan di Permukiman
Foto: BMKG: Waduk Mrica Catat Curah Hujan Tertinggi dari Operasi Modifikasi Cuaca, Cegah Genangan di Permukiman

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa Waduk Mrica di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami curah hujan tertinggi hasil dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang berlangsung sejak awal November 2025.

Strategi Pengalihan Hujan Terbukti Efektif di Waduk Mrica

Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menyebut curah hujan yang tercatat di Waduk Mrica mencapai 83,2 milimeter dalam satu hari.

Sebagian besar hujan tersebut berhasil dialihkan ke area waduk guna meminimalkan potensi genangan di kawasan permukiman penduduk.

"Strateginya adalah menjatuhkan hujan di wilayah yang masih mampu menampung, salah satunya waduk atau danau. Hasilnya cukup efektif di Waduk Mrica karena air tertampung dengan baik," ujarnya.

OMC dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya potensi hujan lebat di wilayah padat penduduk, sekaligus mendukung ketahanan air di musim hujan.

Posko utama OMC berada di Semarang dan Solo, dengan dukungan dari posko tambahan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk wilayah Jawa Barat.

Fokus Cegah Bencana di Tengah Ancaman Hujan Lebat

OMC dilaksanakan secara kolaboratif oleh BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), atas permintaan dari sejumlah daerah yang telah menetapkan status siaga darurat bencana.

"OMC ini merupakan kerja kemanusiaan yang dilakukan untuk mengalihkan potensi hujan dari wilayah padat penduduk ke area yang aman seperti waduk. Kami berupaya menjaga keseimbangan antara keselamatan warga dan keberlanjutan sumber air," tegas Budi.

BMKG memprediksi bahwa hingga 7 November 2025, sekitar 63 persen wilayah Jawa Barat dan hampir seluruh wilayah Jawa Tengah akan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat.

Data radar digunakan untuk memantau pergerakan awan hujan secara real-time agar penyemaian awan dapat dilakukan secara tepat sasaran.

Hujan berintensitas tinggi dilaporkan terjadi sejak pagi hingga sore hari, sedangkan pada malam hari cenderung melandai.

Selain meminimalisir risiko banjir, OMC juga diharapkan dapat mengoptimalkan pengisian cadangan air di waduk sebagai bagian dari strategi pengelolaan sumber daya air jangka panjang.

Penulis :
Aditya Yohan