Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Labuan Bajo dan Wilayah Perairan NTT Hingga 7 November

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Labuan Bajo dan Wilayah Perairan NTT Hingga 7 November
Foto: (Sumber: Kapal wisata saat lego jangkar di perairan laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau pelaku wisata bahari dan operator kapal di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan Selat Sape bagian utara pada 5–7 November 2025.

Tinggi gelombang diprakirakan mencapai 1,3–1,7 meter, tergolong kategori sedang namun tetap berisiko bagi kapal berukuran kecil.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, mengatakan, "Meski tergolong kategori sedang, kondisi ini tetap perlu diantisipasi, terutama bagi kapal berukuran kecil yang lebih berisiko terhadap golakan dan hempasan gelombang," ungkapnya.

Perairan NTT Berpotensi Diterjang Gelombang Sedang Hingga 2,5 Meter

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini untuk gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan NTT sejak 3 hingga 6 November 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson Tungga, menyampaikan, "Waspadai gelombang kategori sedang (lebih dari 1,25–2,5 meter) berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT pada 3 hingga 6 November 2025," ujarnya.

Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Selat Sape (utara dan selatan), Selat Flores-Lamakera, Selat Pantar, Selat Alor, perairan selatan Flores, perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, serta perairan utara dan selatan Sabu-Raijua, Timor, dan Kupang.

BMKG juga mencatat pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan antara 6–25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa perairan, termasuk Selat Sape, perairan utara Flores, Selat Alor, Laut Sawu, dan perairan utara Timor.

Cuaca Panas dan Lembap, Wisatawan Diminta Waspada

BMKG Komodo juga mencatat bahwa cuaca di Manggarai Barat dalam beberapa hari terakhir bersifat panas dan lembap, dengan suhu maksimum berkisar 33–34 derajat Celsius dan kelembapan antara 60–85 persen.

Kondisi ini terjadi karena garis semu matahari berada di selatan khatulistiwa, sehingga radiasi matahari terasa lebih terik.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk mencukupi cairan tubuh, menggunakan pelindung diri, serta menghindari aktivitas luar ruangan pada siang hari.

BMKG Komodo meminta masyarakat, pelaku wisata, operator kapal, dan nelayan untuk selalu mengecek prakiraan cuaca, gelombang, dan arus sebelum melakukan perjalanan laut.

Maria Seran menegaskan, "BMKG Komodo Manggarai Barat akan terus memantau perkembangan cuaca selama tujuh hari 24 jam dan memberikan update cuaca melalui media sosial kami."

BMKG memperkirakan gelombang akan kembali normal pada 8–9 November 2025.

Penulis :
Aditya Yohan