Pantau - Kanada resmi menjadi negara kelima yang menandatangani Perjanjian Status Pasukan Kunjungan (Status of Visiting Forces Agreement/SOVFA) dengan Filipina pada Minggu, 2 November 2025.
Penandatanganan dilakukan di Kota Makati, Filipina, oleh Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro dan Menteri Pertahanan Nasional Kanada David McGuinty.
Perjanjian ini memungkinkan kedua negara untuk saling mengirim dan menempatkan personel militer di wilayah masing-masing serta memperluas kerja sama di bidang pertahanan.
Perkuat Aliansi Strategis dan Stabilitas Kawasan
Menteri Pertahanan Filipina, Gilbert Teodoro, menyampaikan bahwa hubungan dan pertukaran informasi antara kedua negara telah terjalin dengan kuat.
"Di luar perjanjian ini, kami menyadari nilai strategis dalam memperluas kerja sama di bidang-bidang penting seperti keamanan maritim, bantuan kemanusiaan, tanggap bencana, dan kemampuan pertahanan siber," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan berkontribusi bagi keamanan nasional masing-masing, perdamaian dan stabilitas kawasan, serta menolak upaya negara kuat yang ingin mengubah norma demi keuntungan egois.
Menteri Pertahanan Nasional Kanada, David McGuinty, menyebut pakta ini sebagai perjanjian pertahanan pertama Kanada dengan negara di Asia.
McGuinty mengatakan perjanjian ini akan, "semakin mendekatkan negara kita," ungkapnya.
Ditandatangani Usai Latihan Militer Multilateral
Penandatanganan SOVFA ini terjadi tak lama setelah latihan Kerja Sama Maritim Multilateral (MMCA) di Laut Filipina Barat, yang melibatkan Filipina, Amerika Serikat, Australia, serta Selandia Baru yang untuk pertama kalinya ikut serta.
Dengan perjanjian ini, Filipina kini telah menandatangani lima SOVFA, yaitu dengan Amerika Serikat (1998), Australia (2007), Jepang (2024), Selandia Baru (April 2025), dan Kanada (November 2025).
- Penulis :
- Aditya Yohan
