
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan tidak akan mengganti nama tanggul Baswedan di Jati Padang, Jakarta Selatan, meski sempat jebol akibat hujan deras pada akhir Oktober 2025.
"Besok memang saya akan ke tanggul Baswedan dan namanya tetap tanggul Baswedan di Jati Padang," ungkapnya.
Tanggul Baswedan dibangun pada tahun 2017 saat Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Pramono, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menangani kerusakan tanggul tersebut dengan cepat.
"Saya sudah memerintahkan dinas sumber daya air untuk mengatasi itu. Pada waktu kejadian (Jumat), tanggul segera bisa diatasi," ia mengungkapkan.
Kronologi dan Lokasi Tanggul yang Jebol
Dinas SDA DKI Jakarta melaporkan bahwa tanggul Baswedan di Jati Padang merupakan satu dari lima titik tanggul yang jebol di Jakarta Selatan akibat hujan deras pada Kamis malam, 30 Oktober 2025.
Empat tanggul lainnya yang jebol berada di Kemang Village (Lippo Mall Kemang), Kali Krukut segmen Plaza Bisnis Kemang, Jalan Kemang Utara IX (Mampang Prapatan), dan Jalan Taman Kemang Bangka (sebelah Wisma Anugraha).
Selain tanggul yang jebol, terdapat tiga lokasi tanggul lain yang mengalami longsor yaitu di Jalan Kemuning dan Jalan Gunuk Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu (aliran Kali Ciliwung), serta Jalan Adityawarman, Selong, Kebayoran Baru (aliran PHB Adityawarman).
Penyebab dan Penanganan Sementara
Menurut Dinas SDA, jebolnya tanggul disebabkan oleh tekanan debit air tinggi di Kali Krukut, Kali Mampang, dan PHB Pulo.
Sementara itu, longsor terjadi akibat pengikisan dinding tanggul karena curah hujan ekstrem.
Sebagai langkah darurat, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan membangun tanggul sementara menggunakan karung pasir untuk menahan limpasan air di lokasi terdampak.
"Kami telah menurunkan tim ke seluruh titik kerusakan untuk melakukan penanganan darurat. Saat ini kami fokus mencegah limpasan air agar tidak meluas ke pemukiman warga," ungkap salah satu pejabat SDA.
Untuk titik-titik longsor, dilakukan pemasangan crucuk kayu dolken dan karung pasir sebagai penanganan sementara.
Perbaikan fisik permanen diperkirakan memakan waktu antara dua hingga tiga bulan, tergantung kondisi cuaca dan ketinggian muka air.
Khusus di Jalan Adityawarman, akan dibangun turap permanen untuk memperkuat struktur tebing sungai.
- Penulis :
- Shila Glorya








