Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program Kumitra Didorong di Jember, Perkuat Rantai Pasok UMKM Klaster Pangan dan Tekan Kemiskinan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Program Kumitra Didorong di Jember, Perkuat Rantai Pasok UMKM Klaster Pangan dan Tekan Kemiskinan
Foto: (Sumber: Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza bersama Bupati Jember M. Fawait melepas hasil panen petani kepada PT MItratani Dua Tujuh di halaman Gedung Serbaguna Jember, Senin (3/11/2025). ANTARA/Zumrotun Solichah.)

Pantau - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza menyatakan bahwa program Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra) berperan penting dalam memperkuat rantai pasok UMKM klaster pangan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Sinergi Usaha Besar dan UMKM Jadi Strategi Utama

Helvi menegaskan bahwa Kumitra menyatukan kekuatan usaha besar yang memiliki teknologi dan jaringan distribusi dengan potensi lokal dan inovasi dari UMKM.

"Program tersebut menyatukan usaha besar yang memiliki teknologi dan jaringan distribusi dengan UMKM yang memiliki potensi lokal dan inovasi, sehingga kolaborasi tersebut saling menguntungkan," ungkapnya.

Kumitra dinilai sebagai langkah strategis untuk memperluas peluang usaha, memperkuat kapasitas pelaku UMKM, dan mendorong UMKM naik kelas agar terintegrasi ke dalam rantai pasok formal, baik nasional maupun global.

"Program itu tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis semata, tetapi juga memberikan dampak sosial ekonomi yang nyata karena dengan adanya kemitraan memungkinkan penciptaan lapangan kerja baru, pengentasan kemiskinan, dan penguatan ekonomi lokal berbasis potensi daerah," ujarnya.

Data dari Kementerian Investasi/BKPM mencatat bahwa sejak tahun 2022 hingga 2024 telah terjadi 2.546 kesepakatan kemitraan antara usaha besar dan UMKM dengan nilai total Rp15,9 triliun, melibatkan 725 usaha besar dan 1.505 pelaku UMKM dari berbagai sektor.

Selain memperkuat ekosistem rantai pasok melalui Kumitra, pemerintah juga berorientasi pada pemberdayaan kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.

Helvi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung kemitraan usaha mikro melalui pendekatan klaster pangan yang berkelanjutan dan inklusif.

Jember Didorong Jadi Model Pengembangan UMKM Inklusif

Kementerian UMKM juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan wirausaha muda di Kabupaten Jember melalui berbagai program yang melibatkan semua pihak, termasuk perguruan tinggi.

Bupati Jember Muhammad Fawait menyambut baik dukungan pemerintah pusat terhadap pelaku UMKM di daerahnya, termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

"Hari ini kami melihat ada langkah konkrit pemerintah pusat untuk membina UMKM di Jember dengan pelaku usaha besar, sehingga hal tersebut akan menjamin keberlangsungan UMKM di kabupaten setempat," ungkap Bupati Fawait.

Ia menambahkan bahwa Jember memiliki angka kemiskinan ekstrem yang tinggi, sehingga diperlukan program khusus dari Kementerian UMKM untuk warga miskin usia produktif yang ingin menjadi pengusaha baru.

Saat ini, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Jember telah mencapai Rp1,5 triliun dan menjangkau 32.949 debitur.

Melalui akses pembiayaan ini, diharapkan pelaku usaha mikro di Jember dapat menghasilkan produk berkualitas, memiliki pasar yang pasti, serta mampu mengakses permodalan untuk mengembangkan usahanya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti