
Pantau - Menteri Perdagangan Budi Santoso menargetkan bahwa perundingan tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat akan rampung pada bulan November 2025.
Ia menyatakan bahwa negosiasi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk menjaga posisi tawar Indonesia.
"Ya, bulan ini, November," ujar Budi Santoso di Jakarta, Selasa.
Pemerintah Dorong Tarif 0 Persen untuk Komoditas Unggulan
Mendag menjelaskan bahwa pemerintah menginginkan produk-produk Indonesia yang tidak diproduksi oleh Amerika Serikat dapat dikenakan tarif 0 persen saat diekspor ke negeri tersebut.
"Kita ingin produk-produk kita yang tidak diproduksi oleh Amerika, tetapi diekspor ke sana yang mendapatkan 0 persen," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa negosiasi lanjutan dengan pihak Amerika akan dilakukan kembali pada minggu depan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa negosiasi ini sudah memasuki tahap finalisasi setelah memperoleh persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Sekarang, finalisasi perjanjian dengan Amerika Serikat yang principle agreement-nya sudah disetujui oleh Bapak Presiden Prabowo dan Presiden Trump," kata Airlangga pada Oktober lalu.
Komoditas Seperti Sawit dan Kakao Berpotensi Bebas Tarif
Airlangga menyebutkan bahwa pembebasan tarif akan diterapkan untuk komoditas Indonesia yang tidak dapat dibudidayakan di Amerika Serikat.
"Begitu juga sebaliknya. Artinya, seperti kelapa sawit, kakao, coklat, itu mereka memberikan tarif nol," ujar Airlangga.
Saat ini, penyusunan dokumen hukum atau legal drafting tengah dilakukan secara intensif, dengan harapan proses tersebut bisa segera diselesaikan.
Sebelumnya, Presiden Trump menetapkan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, turun dari tarif awal sebesar 32 persen.
Finalisasi tarif 19 persen tersebut merupakan hasil dari negosiasi via sambungan telepon antara Presiden Prabowo dan Presiden Trump.
Meski tarif 19 persen sudah diberlakukan, proses negosiasi tetap berjalan dengan harapan tarif 0 persen dapat segera diterapkan untuk produk ekspor unggulan Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa








