Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program Cek Kesehatan Gratis Capai 50,5 Juta Peserta, Kemenkes Soroti Rendahnya Aktivitas Fisik Masyarakat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Program Cek Kesehatan Gratis Capai 50,5 Juta Peserta, Kemenkes Soroti Rendahnya Aktivitas Fisik Masyarakat
Foto: (Sumber: Petugas memeriksa tekanan darah siswa saat kegiatan cek kesehatan gratis di SMP Negeri 9 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (30/10/2025). ANTARA FOTO/Auliya Rahman/rwa/am.)

Pantau - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa sebanyak 50,5 juta orang telah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG), menjadikannya salah satu capaian terbesar dalam upaya deteksi dini dan promosi hidup sehat di Indonesia.

“Pencapaian lebih dari 50,5 juta peserta merupakan tonggak penting bagi upaya kesehatan nasional. Namun data CKG juga memberi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus semakin menjadi prioritas bersama,” ungkap Kemenkes dalam pernyataan resmi.

Dari total peserta, sebanyak 34,3 juta berasal dari kehadiran CKG umum, sementara 16,2 juta lainnya mengikuti CKG sekolah.

Temuan CKG: Ancaman Nyata Penyakit Tidak Menular

Data akhir Oktober 2025 menunjukkan bahwa kelompok dewasa mendominasi temuan risiko kesehatan, dengan catatan 95,8 persen peserta dewasa mengalami kurang aktivitas fisik.

Selain itu, temuan penting lainnya meliputi:

  • Karies gigi: 41,9 persen
  • Obesitas sentral: 32,9 persen
  • Overweight dan obesitas: 24,4 persen

“Temuan ini mengonfirmasi bahwa penyakit tidak menular masih menjadi ancaman utama bagi kelompok produktif,” tegas Kemenkes.

CKG bukan sekadar program pemeriksaan massal, melainkan menjadi instrumen strategis untuk deteksi dan tatalaksana dini penyakit, sekaligus memperkuat kebijakan dan layanan kesehatan di masyarakat.

“Program ini bukan hanya soal jumlah peserta, tapi bagaimana hasilnya kita gunakan untuk memperkuat kebijakan, layanan kesehatan, dan intervensi di masyarakat,” lanjut pernyataan tersebut.

Risiko Kesehatan Juga Ditemukan di Kelompok Anak dan Lansia

Program CKG juga menemukan sejumlah kondisi kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus di berbagai kelompok usia.

Pada bayi baru lahir ditemukan:

  • Risiko kelainan saluran empedu: 18,6 persen
  • Berat badan lahir rendah: 6,1 persen
  • Penyakit jantung bawaan kritis: 5,5 persen

Pada balita dan anak prasekolah:

  • Masalah gigi tidak sehat: 31,5 persen
  • Stunting: 5,3 persen
  • Wasting: 3,8 persen

Pada remaja dan pelajar:

  • Kurang aktivitas fisik: 60,1 persen
  • Karies gigi: 50,3 persen
  • Anemia: 27,2 persen

Pada lansia:

  • Kurang aktivitas fisik: 96,7 persen
  • Hipertensi: 37,7 persen

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa masyarakat harus didorong untuk tidak hanya sembuh dari penyakit, tetapi juga mampu menjaga kesehatannya secara berkelanjutan.

“Kita ingin masyarakat bukan hanya sembuh dari penyakit, tapi mampu menjaga kesehatannya secara berkelanjutan,” katanya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga medis, tenaga kesehatan, puskesmas, serta pemerintah daerah atas kontribusi mereka dalam menyukseskan program CKG.

Penulis :
Aditya Yohan