
Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan duka mendalam sekaligus mengutuk tindakan kekerasan yang menewaskan seorang pemuda musafir di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, karena peristiwa tersebut dinilai mengotori kesucian rumah ibadah.
Seruan Kemenag untuk Tegakkan Hukum dan Jaga Kesucian Masjid
Direktur Urusan Agama Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, terlebih jika terjadi di rumah ibadah.
“Menyatakan secara bersama-sama mengutuk tindakan kekerasan, apalagi ini di tempat ibadah, yang akan mengotori kesucian tempat ibadah,” ungkap Arsad.
Ia meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Meminta kepada pihak-pihak, terutama aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku tentunya,” katanya.
Arsad menekankan bahwa masjid seharusnya menjadi ruang yang damai, tempat masyarakat berserah diri kepada Sang Pencipta tanpa rasa takut atau ancaman.
Penguatan Program Masjid Ramah dan Inklusif
Kemenag dalam beberapa tahun terakhir terus mengampanyekan konsep Masjid Ramah yang menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai ruang inklusif bagi semua kalangan.
“Pada Lebaran lalu, kami meluncurkan program Masjid Ramah Musafir atau pemudik, dimana lebih dari 1.500 masjid di seluruh Indonesia dibuka untuk para pemudik agar dapat beristirahat selama perjalanan. Ini bagian dari upaya menjadikan masjid sebagai tempat yang ramah bagi siapa pun,” jelas Arsad.
Kemenag mendorong agar masjid-masjid di seluruh Indonesia menjadi tempat yang ramah terhadap musafir, lansia, penyandang disabilitas, anak-anak, serta perbedaan sosial dan budaya.
“Insya Allah pada Natal dan Tahun Baru nanti, kami kembali menghadirkan program Rumah Ibadah Ramah terhadap Pemudik. Ini bagian dari implementasi nyata agar tempat ibadah, khususnya masjid, benar-benar menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat,” tutur Arsad.
Ia menambahkan bahwa Kemenag telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan serta pengelola masjid di seluruh provinsi untuk mendukung program tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa semangat ramah dan terbuka ini menjadi bagian dari wajah masjid-masjid di Indonesia,” ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







