
Pantau - Pemerintah tengah membahas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh, yang menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pembahasan dilakukan secara teknis lintas kementerian dan melibatkan pihak swasta, termasuk Danantara Indonesia.
Airlangga menyebut keyakinannya bahwa Danantara Indonesia dapat menawarkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kalau korporasi kan banyak cara," ungkapnya.
Arahan Presiden dan Skema Penyelesaian
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri untuk merumuskan skema terbaik dalam menangani utang proyek Whoosh. Instruksi tersebut meliputi penghitungan angka secara detail serta penyusunan berbagai skenario penyelesaian yang memungkinkan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa kementerian terkait dan CEO Danantara telah diminta untuk mendalami opsi-opsi yang tersedia.
"Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario-skenario, skema yang terbaik," ungkapnya.
Dua Skema dari Danantara Indonesia
Danantara Indonesia sebagai pihak swasta yang terlibat, telah menyiapkan dua skema utama dalam menyelesaikan beban utang proyek KCIC.
COO Danantara Indonesia Dony Oskaria menyebut skema pertama berupa penyuntikan dana tambahan dalam bentuk penambahan equity, sementara skema kedua adalah pengambilalihan infrastruktur oleh pemerintah.
"Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan," ujarnya.
Dony juga menyampaikan bahwa proyek KCIC memberikan dampak ekonomi yang signifikan, salah satunya dengan mempersingkat waktu tempuh antarwilayah.
Menurutnya, jumlah penumpang KCIC kini telah meningkat hingga 30 ribu penumpang per hari.
"Tapi dari satu sisi kita juga memperhatikan keberlanjutan daripada KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian daripada KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Leon Weldrick







