Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamendiktisaintek Tekankan Pentingnya Riset dan Data dalam Kebijakan Publik di Wisuda PKN STAN 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Wamendiktisaintek Tekankan Pentingnya Riset dan Data dalam Kebijakan Publik di Wisuda PKN STAN 2025
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie memberikan kuliah ilmiah pada Wisuda Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) Tahun Akademik 2024/2025 di Jakarta, Rabu (5/11/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek.​​​​​​)

Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menekankan pentingnya pengambilan keputusan berbasis data, riset, dan sains bagi lulusan pendidikan vokasi dan profesional.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan orasi ilmiah pada Wisuda Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) Tahun Akademik 2024/2025 di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Stella mengingatkan bahwa terlalu sering masyarakat hanya menghitung biaya dari riset, padahal manfaatnya jauh lebih besar.

"Kita sering hanya fokus menghitung biaya, padahal manfaat riset dan sains jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Kenaikan investasi riset sebesar 10 persen dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,9 persen dalam jangka panjang," ungkapnya.

Riset dan Sains sebagai Kunci Kemajuan Bangsa

Stella menegaskan bahwa kebijakan publik akan lebih efektif jika mampu menyeimbangkan antara perhitungan biaya dan manfaat jangka panjang.

Ia mencontohkan manfaat ekonomi dari lembaga riset kelas dunia, seperti Stanford University yang menyumbang Rp44 kuadriliun atau setara 2,7 triliun dolar AS per tahun.

Di China, klaster inovasi dan teknologi hanya menggunakan 2,5% lahan konstruksi, namun mampu berkontribusi sebesar 13,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Menurutnya, perbedaan utama antara negara berpendapatan menengah dan negara maju terletak pada tingkat investasi riset serta penguasaan sains dan teknologi.

Stella membandingkan bahwa pendanaan riset tahunan di Amerika Serikat mencapai 102 miliar dolar AS, sedangkan di Indonesia baru sekitar 200 juta dolar AS.

Meski demikian, ia menyebut bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, anggaran riset nasional telah meningkat sebesar 218% dibanding tahun sebelumnya.

"Bangsa kita harus mampu menghitung manfaat jangka panjang dari riset dan investasi Sumber Daya Manusia (SDM)," tegasnya.

Dukungan Menkeu dan Harapan bagi Lulusan PKN STAN

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa turut menyampaikan sambutan dan menyatakan dukungan Kementerian Keuangan terhadap pendidikan tinggi di bidang keuangan.

Ia berharap lulusan PKN STAN dapat menjadi profesional yang melahirkan kebijakan nasional yang berdampak dan berpihak kepada masyarakat.

"Selamat kepada para wisudawan dan orang tua. Perjuangan panjang telah sampai di garis finis. Masih ada garis finis lainnya dalam kehidupan, jadi jangan pernah lengah. Bekerjalah dengan hati," ucapnya.

Wisuda PKN STAN tahun 2025 diikuti oleh 991 wisudawan dari program Sarjana Terapan dan Diploma Tiga.

Penulis :
Ahmad Yusuf