Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Universitas Brawijaya Dorong Malang Raih Predikat Kota Kreatif UNESCO lewat Diplomasi Akademik dengan Tiongkok

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Universitas Brawijaya Dorong Malang Raih Predikat Kota Kreatif UNESCO lewat Diplomasi Akademik dengan Tiongkok
Foto: (Sumber: Ilustrasi : Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas Universitas Brawijaya.)

Pantau - Universitas Brawijaya (UB) memainkan peran strategis dalam mendukung keberhasilan Kota Malang meraih predikat Kota Kreatif bidang Media Arts dari UNESCO melalui kolaborasi akademik internasional.

UB Libatkan Akademisi Tiongkok untuk Validasi Internasional

Dosen Bahasa dan Budaya Tiongkok Fakultas Ilmu Budaya UB, Yang Nadia Miranti, MPd, menjelaskan bahwa UB menjadi penggerak utama hadirnya UNESCO Chairholder on Creativity and Sustainable Development in Rural Areas, yaitu Prof Dr Xiang (Hardy) Yong dari Universitas Peking, Tiongkok.

"UB dalam diplomasi akademik dengan Peking University memegang peran yang sangat penting, melalui Prof Dr Xiang (Hardy) Yong bersama FIB UB mengunjungi beberapa lokasi di Kota Malang pada Februari 2025 untuk melihat potensi cultural industry," ungkapnya.

Dalam kunjungan tersebut, Prof Hardy bersama delegasi UB dan Pemerintah Kota Malang meninjau sejumlah lokasi potensial seperti Malang Creative Center (MCC), Kampung Heritage Kayutangan, dan Kampung Budaya Polowijen.

Kunjungan itu menghasilkan diskusi dan surat rekomendasi resmi sebagai dokumen penting dalam mendukung pengajuan Malang ke UNESCO.

Surat rekomendasi tersebut menyatakan bahwa Kota Malang telah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun ekosistem media arts yang kuat dan berkelanjutan.

Kolaborasi UB dan Peking University Hasilkan Program Global

Rekomendasi ini menjadi validasi akademis internasional yang memperkuat posisi Malang di mata Komite Evaluasi UNESCO dan membuka peluang kerja sama dengan kota-kota kreatif lain seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan).

UB juga menyoroti kekuatan budaya lokal Malang yang diperkaya oleh akulturasi budaya Tiongkok dalam bidang gastronomi, seni, dan arsitektur.

"Kota Malang merupakan perwujudan semangat jaringan kota kreatif UNESCO, sebuah tempat di mana art media mengkatalisasi ketahanan budaya, dinamisme ekonomi, dan kohesi sosial," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, Prof Hardy memberikan rekomendasi pembentukan Media Arts Innovation Council serta pengembangan Media Arts Impact Index bersama UB untuk mengukur kontribusi kota terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Kerja sama antara UB dan Universitas Peking akan terus diperkuat, termasuk dengan pembangunan Workstation UNESCO Chairholder di Malang.

"Melaksanakan program student mobility pada 2026, kami juga menjembatani Malang menjadi sister city dengan Changsha serta desa di Kabupaten Malang menjadi sister village dengan desa di Tiongkok," tambahnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf