
Pantau - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur meluncurkan inovasi bertajuk Transformasi Sistem Penanganan Kejahatan Jalan Raya untuk Mendukung Stabilitas Keamanan dan Ketahanan Pangan Nasional guna menjaga kelancaran distribusi pangan di Indonesia.
Kejahatan Jalan Raya dan Ancaman terhadap Rantai Pasok
Kepala Subdirektorat II Kejahatan dan Kekerasan (Kasubdit II Jatanras) Ditreskrimum Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa gagasan ini lahir dari keprihatinan atas meningkatnya tindak kejahatan di jalur distribusi logistik yang berdampak pada pasokan dan harga pangan.
“Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan tercatat sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi,” ujar Jumhur.
Menurutnya, keamanan jalur distribusi tidak hanya berkaitan dengan kriminalitas di jalan raya, tetapi juga dengan ketahanan nasional karena gangguan pasokan pangan dapat memengaruhi stabilitas ekonomi masyarakat.
AKBP Arbaridi Jumhur merupakan peraih pin emas dari Kapolri atas prestasinya dalam mengungkap kasus narkoba jenis sabu seberat 120 kilogram saat menjabat sebagai Kapolsek Bintan di Polda Kepulauan Riau.
Strategi Transformasi dan Kolaborasi Lintas Sektor
Mantan Wakil Kepala Satuan Narkoba (Wakasat Narkoba) Polrestabes Surabaya itu menjelaskan bahwa proyek perubahan ini mengusung strategi transformasi sistem keamanan jalan raya berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektoral.
“Melalui Surat Perintah Ditreskrimum Polda Jatim dibentuk tim kerja terpadu yang melibatkan Jatanras, Dinas Perhubungan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas), dan instansi terkait ketahanan pangan dengan penguatan sistem pengamanan dan pemanfaatan platform digital serta mempercepat respon dan tata kelola penanganan ancaman di lapangan,” kata Jumhur.
Ia menegaskan, proyek ini tidak hanya berfokus pada tindakan represif, tetapi juga membangun budaya kerja prediktif dan preventif melalui pelatihan lintas fungsi, workshop pengamanan jalan, serta pengembangan sistem digital.
Model sistem ini ditargetkan dapat direplikasi secara nasional hingga tahun 2026.
Melalui kampanye publik bertajuk Jalan Aman, Pangan Terjamin, Polri berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama.
“Harapan kami sederhana, setiap sopir truk yang melintas di jalan raya merasa aman, setiap ton beras yang dikirim tiba tanpa hambatan, dan masyarakat bisa menikmati harga pangan yang stabil, maka dari situlah ketahanan nasional dibangun,” ujar Jumhur.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Widi Atmoko, menilai gagasan tersebut sebagai langkah konkret yang sejalan dengan arah pembangunan nasional.
“Ketahanan pangan tidak akan stabil dan aman tanpa jalur distribusi yang aman. Sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga rantai pasok dari hulu ke hilir,” ucap Widi Atmoko.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







