
Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memulai proyek normalisasi Kali Krukut secara bertahap pada tahun 2026, dengan fokus awal di wilayah Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sepanjang 1,3 kilometer.
Proyek ini menjadi bagian dari upaya mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan Jakarta Selatan, khususnya daerah Kemang dan sekitarnya.
"Dari 1,3 km itu kemungkinan 360 meter terlebih dahulu yang akan kami utamakan dari segmen Tarakanita sampai segmen ini, Petogogan," ungkap Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum.
Tahap Awal Dimulai 2026, Pembebasan Lahan dan Pendataan Warga Dipercepat
Normalisasi dilakukan secara bertahap dari segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean.
Tahap awal yang dijadwalkan mulai pada 2026 mencakup penetapan lokasi (penlok) serta pembebasan lahan terdampak.
Berdasarkan data dari Dinas SDA, total luas lahan yang perlu dibebaskan mencapai 1,52 hektare dan mencakup 65 bidang tanah.
Seiring dengan kunjungan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ke lokasi, Dinas SDA mulai melakukan pendataan terhadap warga terdampak di sisi Kelurahan Pela Mampang.
Sementara itu, pendataan di Kelurahan Petogogan telah lebih dulu dilakukan sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan proyek.
Normalisasi Ditujukan Atasi Penyempitan dan Banjir Musiman
Kali Krukut merupakan salah satu saluran utama di Jakarta Selatan yang mengalirkan air hujan dari kawasan tengah kota menuju hilir.
Namun, di beberapa titik seperti di Kelurahan Petogogan, aliran Kali Krukut mengalami penyempitan yang menyebabkan genangan dan banjir saat curah hujan tinggi.
Pemprov DKI mencatat banyak bangunan berdiri di atas badan sungai, menghambat laju air dan memperparah kondisi saat musim hujan.
Oleh karena itu, normalisasi sepanjang 1,3 kilometer akan difokuskan untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko banjir secara signifikan di kawasan terdampak.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







