
Pantau - Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengedukasi santri di Pondok Pesantren Assalafiyyah, Mlangi, Yogyakarta, melalui kegiatan SAHABAT TUNAS menggunakan media seni tradisional wayang golek.
Program ini bertujuan mengajak anak muda cakap menggunakan gawai disertai pemahaman etika dan keamanan digital.
Dirjen KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menyatakan kegiatan mengajarkan hak dan kewajiban anak digital serta pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas digital anak.
SAHABAT TUNAS selaras dengan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas), dengan tema Bersama Menjaga Ruang Digital Ramah Anak.
Kegiatan menggandeng dalang cilik Adimas Alby Elsani Widyaputra, memanfaatkan wayang karena akrab dengan budaya pesantren dan efektif menyampaikan pesan moral mengenai batasan konten digital, manajemen waktu antara belajar dan online, serta pentingnya sosialisasi di dunia nyata.
Pertunjukan ini memperlihatkan peran negara dalam melindungi anak-anak di ruang digital.
Acara diikuti sekitar 300 siswa SD dan MTs, dimeriahkan kesenian silat, permainan tradisional seperti congklak dan egrang, serta pameran aplikasi dan gim buatan santri.
Program ini menunjukkan SAHABAT TUNAS tidak hanya fokus pada dunia digital, tetapi juga mendorong keterlibatan anak dalam aktivitas positif di luar layar gawai.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








