Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Nusakambangan Bertransformasi Jadi Pusat Ketahanan Pangan, Warga Binaan Berperan Aktif dalam Pembangunan

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Nusakambangan Bertransformasi Jadi Pusat Ketahanan Pangan, Warga Binaan Berperan Aktif dalam Pembangunan
Foto: (Sumber: Tambak udang vaname di kawasan Pantai Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025). ANTARA/Sumarwoto)

Pantau - Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kini berkembang menjadi pusat pembinaan dan ketahanan pangan yang dikelola langsung oleh warga binaan pemasyarakatan.

Sebanyak 228 warga binaan aktif mengikuti program ketahanan pangan yang mencakup pelatihan pertanian, peternakan, hortikultura, produksi pupuk organik, pengolahan hasil perikanan, konveksi, dan pelintingan SKT.

Program ini digagas oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) sebagai upaya membangun kemandirian warga binaan dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Kemandirian, Produktivitas, dan Kontribusi Nyata

Di kawasan Pasir Putih, warga binaan terlibat langsung dalam pengelolaan tambak udang vaname.

Maman, warga binaan asal Pekalongan yang kini menghuni Lapas Permisan, menyatakan bahwa dirinya menemukan makna hidup baru setelah ikut dalam program ini sejak Agustus 2025.

Kegiatan produktif ini memberikan penghasilan tambahan, keterampilan teknis, serta rasa percaya diri bagi warga binaan dalam menjalani masa hukuman dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.

Menteri Imipas Agus Andrianto menyebut bahwa Nusakambangan telah menjadi laboratorium sosial yang membentuk keterampilan teknis sekaligus karakter.

Kemenimipas menekankan pentingnya kesinambungan program agar tidak berhenti pada seremonial, melainkan menjadi gerakan yang melibatkan banyak pihak secara berkelanjutan.

Selain itu, program ini juga mencakup proyek strategis nasional berupa penanaman kelapa di atas lahan 500 hektare, bekerja sama dengan Bappenas dan Kementerian Pertanian.

Apresiasi dan Rekomendasi Replikasi Nasional

Pulau Nusakambangan saat ini memiliki 13 unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan dengan total lahan ketahanan pangan seluas 48,7 hektare.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengapresiasi konsep hilirisasi yang diterapkan warga binaan secara nyata di lapangan.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menilai pelatihan ini memberikan keterampilan vokasional di bidang pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah, yang mempermudah adaptasi warga binaan saat bebas nanti.

Wakil Menteri PAN-RB Purwadi Arianto menyebut program ini sebagai bentuk nyata reformasi birokrasi tematik yang berdampak langsung.

Konsep pembinaan Nusakambangan kini direkomendasikan untuk direplikasi ke lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia guna memperluas dampak positifnya.

Program ini juga dinilai mendukung agenda nasional dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan transformasi kelembagaan berbasis pemberdayaan.

Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad menyatakan bahwa perubahan di Nusakambangan merupakan simbol transformasi sosial dan harapan baru.

Semangat warga binaan dalam kegiatan produktif mencerminkan keberhasilan pembinaan yang mengedepankan kemanusiaan, kerja keras, dan pengabdian.

Penulis :
Gerry Eka