
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan di seluruh satuan pendidikan usai insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025.
Langkah Cepat dan Terkoordinasi Pemprov DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan hal tersebut usai menjenguk para korban insiden di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.
Ia mengungkapkan, "Kami memahami kekhawatiran para orang tua dan keluarga korban. Mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran bersama untuk lebih waspada dan memperkuat budaya keamanan di lingkungan kita."
Rano juga menegaskan bahwa proses penanganan dilakukan secara cepat, transparan, dan terkoordinasi lintas instansi.
Seluruh korban ledakan mendapatkan penanganan medis terbaik, termasuk pendampingan dan perawatan hingga dinyatakan pulih total.
Untuk mendukung proses pemulihan fisik dan psikologis siswa, proses belajar-mengajar di SMAN 72 dialihkan secara daring sementara waktu.
"Keselamatan siswa dan tenaga pendidik merupakan prioritas utama kami. Kami ingin memastikan bukan hanya pemulihan fisik, tapi juga kesehatan mental anak-anak dan para guru," ujarnya.
Komitmen Jangka Panjang dan Tanggung Jawab Pemerintah
Pemprov DKI menanggung penuh seluruh biaya perawatan korban sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan warga.
Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan telah menurunkan tim untuk melakukan asesmen serta memberikan pendampingan psikologis kepada siswa dan tenaga pendidik yang terdampak.
Rano juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta turut berpartisipasi dalam program Jaga Jakarta.
Evaluasi terhadap prosedur keselamatan sekolah akan terus dilakukan sebagai langkah antisipatif guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti








