Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Makam Penerjun Pertama RI Cornelius Willem Dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Makam Penerjun Pertama RI Cornelius Willem Dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang
Foto: (Sumber: Prosesi pemidahan makam Pejuang Kemerdekaan yakni, Letnan Muda Udara Dua Cornelius Willem, dari TPU Kristen Kelurahan Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, ke TMP Sanaman Lampang Palangka Raya, Minggu (9/11/2025). ANTARA/HO-Diskominfosantik Kapuas.)

Pantau - Makam Letnan Muda Udara Dua Cornelius Willem, pejuang kemerdekaan dan penerjun pertama Republik Indonesia, resmi dipindahkan dari Tempat Pemakaman Umum Kristen Kelurahan Barimba, Kabupaten Kapuas, ke Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Pemindahan makam dilakukan atas kerja sama antara TNI Angkatan Udara Pangkalan Iskandar Pangkalan Bun dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas, serta difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Sosial setempat.

Sebelum dimakamkan kembali secara militer, jenazah Cornelius Willem disemayamkan terlebih dahulu di rumah cagar budaya milik Pahlawan Nasional Tjilik Riwut di Jalan Jenderal Sudirman, Palangka Raya.

Pejuang Operasi Militer 1 dan Cikal Bakal Korpasgat TNI AU

Cornelius Willem dikenal sebagai salah satu dari 13 pemuda Kalimantan yang melakukan penerjunan pertama RI dalam Operasi Militer 1 pada 17 Oktober 1947 di wilayah Kotawaringin, kini dikenal sebagai Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.

Penerjunan tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat C-47 Skytrain/Dakota RI-002 yang dipiloti oleh Robert Bob Earl Freeberg, seorang warga negara Amerika Serikat, bersama dua ahli telegraf Harry Hadisumantri dan F.M. Soejoto.

Para penerjun hanya menjalani pelatihan singkat dan menggunakan parasut peninggalan Belanda dan Jepang, namun dengan semangat tinggi dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tujuan utama dari operasi ini adalah membuka wilayah dropping zone dan mendirikan stasiun pemancar radio untuk mendukung perjuangan rakyat Kalimantan.

Misi bersejarah tersebut kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara.

Cornelius Willem sempat ditangkap oleh pasukan Belanda pada 27 November 1947 dan ditahan di Nusakambangan hingga 5 Desember 1949, sebelum kembali bertugas di AURI Yogyakarta.

Penulis :
Aditya Yohan