
Pantau - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz menegaskan bahwa semangat, keikhlasan, dan konsistensi merupakan tiga kunci utama dalam memperkuat peran Relawan Literasi Masyarakat (Relima) sebagai ujung tombak pembangunan masyarakat literat di Indonesia.
Relima Bekerja Tanpa Mengeluh di Tengah Keterbatasan
Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Pertemuan Pembelajaran Sebaya Relima di Bogor, Jawa Barat, pada 10 November 2025.
Aminudin menyebut semangat para Relima sangat kuat, terbukti dari konsistensi mereka hadir di masyarakat meski minim insentif dan kerap menghadapi penolakan.
"Semangat mereka luar biasa, bekerja tanpa mengeluh dan tetap hadir meski sering tidak diterima," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh pegiat literasi memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun masyarakat literat sebagai landasan menuju Indonesia yang maju.
Sinergi Relima dan TPBIS Jadi Kunci Keberlanjutan
Aminudin menyatakan bahwa Relima merupakan gerakan besar yang tidak kalah penting dari gerakan literasi lainnya, termasuk yang dijalankan oleh Tim Pendamping Budaya dan Informasi Strategis (TPBIS), serta didukung oleh keberadaan fasilitator daerah (Fasda).
Namun, menurutnya, silaturahmi antara Relima dan Fasda belum optimal, sehingga muncul kesalahpahaman bahwa Relima dianggap sebagai pengganti forum TPBIS.
Ia mengingatkan bahwa gerakan literasi akan berjalan pincang jika tidak ada sinergi antara Relima dan TPBIS.
Perpusnas berkomitmen memperluas gerakan Relima yang saat ini telah menjangkau 180 relawan dari 178 kabupaten/kota di 33 provinsi.
Pada 2026, ditargetkan terdapat 350 lokus Relima di seluruh Indonesia.
Seluruh relawan diajak memperkuat komunikasi dan sinergi, serta terus bergerak melalui perubahan dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
Forum Dialog Hadirkan Pejabat Tinggi
Pertemuan Pembelajaran Sebaya Relima 2025 berlangsung pada 10–13 November 2025 dan diisi dengan berbagai agenda penguatan kapasitas.
Pada hari kedua, akan digelar dialog literasi bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Wakil Menteri Dalam Negeri.
Forum dialog tersebut juga akan membahas karya nyata dan implementasi lapangan oleh para relawan sebagai bentuk kontribusi langsung terhadap pembangunan literasi di daerah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








