Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polda Metro Jaya Ungkap Latar Belakang Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pribadi Tertutup dan Dorongan Pribadi Kuat

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Polda Metro Jaya Ungkap Latar Belakang Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pribadi Tertutup dan Dorongan Pribadi Kuat
Foto: (Sumber: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Senin (10/11/2025). ANTARA/Ilham Kausar)

Pantau - Polda Metro Jaya mengungkap latar belakang anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang diduga menjadi pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, dengan temuan awal menunjukkan adanya faktor psikologis dan sosial yang kuat di balik tindakannya.

Tinggal Bersama Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan bahwa terduga pelaku tinggal bersama ayahnya di rumah, sedangkan ibunya bekerja di luar negeri.

"ABH tinggal bersama ayahnya (di rumah), sementara ibunya bekerja di luar negeri," ungkapnya di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Terkait dengan dugaan perundungan (bullying) di sekolah, Budi menyebutkan bahwa penyidik masih melakukan pendalaman untuk memastikan kebenarannya.

"Masih pendalaman agar fakta sebenarnya bisa ditemukan karena ABH masih tahap pemulihan pascaoperasi," jelasnya.

Ledakan diketahui terjadi di lingkungan masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) dan sempat mengakibatkan kepanikan di area sekolah.

Pribadi Tertutup dan Tidak Terhubung dengan Jaringan Tertentu

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menjelaskan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan terduga pelaku dikenal sebagai pribadi tertutup dan cenderung menyendiri.

"Berdasarkan keterangan yang kami himpun, ABH yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem," ujarnya.

Asep menambahkan bahwa ABH merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror tertentu.

Ia juga menyebut bahwa Puslabfor Mabes Polri, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara telah melakukan penggeledahan di rumah ABH dan memeriksa 18 orang saksi, termasuk korban, guru, siswa, serta anggota keluarga.

Dorongan Pribadi dan Keterasingan Sosial

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin menuturkan bahwa terduga pelaku memiliki dorongan pribadi yang kuat dalam melakukan aksinya.

"Dorongannya seperti merasa sendiri, merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga maupun lingkungannya sendiri dan di sekolah," ungkap Iman.

Penyelidikan yang masih berlangsung menunjukkan bahwa faktor psikologis, keterasingan sosial, dan kurangnya dukungan lingkungan menjadi latar belakang utama tindakan ABH.

Polisi terus mendalami motif dan kondisi psikologis pelaku untuk mendapatkan gambaran utuh atas peristiwa yang mengguncang lingkungan sekolah tersebut.

Penulis :
Ahmad Yusuf