
Pantau - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyampaikan bahwa seluruh desa di Indonesia ditargetkan teraliri listrik pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan desa.
"Kami sudah bahas di rapat kabinet, in syaa Allah di periode Pak Presiden Prabowo tidak ada lagi desa yang belum punya listrik," ungkapnya.
Ketersediaan listrik disebut sebagai indikator utama dalam pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan, terutama di desa-desa tertinggal dan terpencil.
Kemendes PDT terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk mempercepat elektrifikasi desa.
Internet Masuk Desa Jadi Prioritas Tambahan
Selain listrik, pemerintah juga menargetkan perluasan jaringan internet ke seluruh desa, khususnya desa-desa yang memiliki potensi ekonomi tinggi.
"Kami sudah menandatangani MoU dengan Komdigi untuk memastikan sinyal dan jaringan internet masuk ke desa. Prioritasnya desa-desa wisata, ekspor, dan yang memiliki potensi ekonomi besar," ujar Yandri.
Ia menekankan bahwa pembangunan desa tidak dapat dilakukan secara sektoral, melainkan membutuhkan sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
Infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan pendidikan diharapkan dapat dinikmati seluruh masyarakat desa secara merata.
5.700 Desa dan 4.400 Dusun Jadi Sasaran Utama
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa sejumlah proyek listrik desa telah mulai diresmikan dan akan terus dikembangkan.
Seluruh program elektrifikasi desa ditargetkan rampung pada periode 2029–2030, mencakup 5.700 desa dan 4.400 dusun di seluruh Indonesia.
Kementerian ESDM menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir 2025.
Pemerintah bersama PT PLN (Persero) berkomitmen memberikan akses listrik yang merata hingga tahun 2030, sebagai bentuk pemenuhan hak dasar warga negara.
- Penulis :
- Aditya Yohan







