Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Khofifah Bahas Kerja Sama Strategis dengan Menlu Singapura di Singapura

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Khofifah Bahas Kerja Sama Strategis dengan Menlu Singapura di Singapura
Foto: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat memenuhi undangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan (kanan) di The White Label, 101 Jalan Sultan, Singapura (sumber: Biro Adpim Pemprov Jatim)

Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri undangan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dalam pertemuan bilateral yang digelar di The White Label, 101 Jalan Sultan, Singapura, pada Rabu (12/11), guna membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi, investasi, pendidikan, dan sumber daya manusia.

Pemprov Jatim Dorong Kolaborasi Ekonomi dan Pendidikan

Dalam pertemuan tersebut, Khofifah menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperluas kerja sama regional dan internasional, khususnya pada sektor pendidikan, investasi, inovasi, dan ekonomi hijau.

"Merupakan suatu kehormatan besar dapat berada di Singapura, dan saya sangat menghargai kesempatan untuk berbagi pandangan dengan Menteri Vivian Balakrishnan," ungkapnya.

Khofifah juga menekankan pentingnya semangat kolaborasi strategis antara Jawa Timur dan Singapura di berbagai sektor.

"Jawa Timur merupakan provinsi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk 42,08 juta jiwa dan wilayah seluas 48.037 kilometer persegi," ia mengungkapkan.

Jawa Timur Diperkenalkan sebagai Hub Ekonomi Maritim

Khofifah memaparkan bahwa Jawa Timur memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah serta infrastruktur yang menunjang sebagai pusat perdagangan dan konektivitas di Kawasan Timur Indonesia.

"Jatim didukung dengan keberadaan 37 pelabuhan, 21 rute dari 39 rute tol laut berangkat dari Jatim, 7 bandara, 12 ruas jalan tol, 13 kawasan industri, 2 kawasan ekonomi khusus, dan 1 kawasan industri halal. Dukungan infrastruktur ini menjadikan Jawa Timur kini menjadi hub logistik dan ekonomi maritim nasional," ujarnya.

Secara ekonomi, Jawa Timur menyumbang sekitar 14,54 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional dengan pertumbuhan stabil pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata.

"Per Maret 2025, tingkat kemiskinan Jatim turun menjadi 9,5 persen, dan kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,66 persen, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim yang telah masuk kategori tinggi sejak 2020," jelas Khofifah.

Lima prioritas utama Pemprov Jawa Timur ke depan meliputi peningkatan daya saing ekonomi dan inovasi, kualitas SDM, perlindungan sosial, pemberdayaan UMKM, dan pertanian berkelanjutan.

"Saya meyakini bahwa Singapura dan Jawa Timur memiliki banyak kesamaan tujuan, terutama dalam memajukan inovasi, SDM, dan keberlanjutan," tambahnya.

Khofifah berharap hubungan kerja sama dengan Singapura dapat semakin erat dan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat di kedua wilayah.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyatakan hasil pembicaraan ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk kerja sama nyata di masa mendatang.

Penulis :
Leon Weldrick