
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta meningkatkan pengamanan di lingkungan sekolah serta melakukan langkah-langkah pencegahan agar insiden ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tidak terulang.
Gubernur Dorong Pencegahan dan Pengawasan Ketat
Pramono menyampaikan bahwa pencegahan perlu dilakukan tidak hanya dari sisi keamanan fisik, tetapi juga dari aspek pendidikan dan pengawasan terhadap hal-hal yang dipelajari siswa yang dapat menjurus pada persoalan hukum.
"Perlu pengawasan terhadap apa yang dikonsumsi anak-anak, terutama konten yang berpotensi menjerumuskan mereka ke tindakan berbahaya," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa dampak kejadian tersebut sangat buruk, baik bagi korban, pelaku, maupun nama baik institusi pendidikan di Jakarta.
Pelaku Diduga Terinspirasi Konten Kekerasan, Polisi Terus Dalami Motif
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku pengeboman di SMAN 72 diduga terinspirasi dari konten kekerasan yang kerap ditontonnya, bukan karena mengalami perundungan di sekolah.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa pelaku mempersiapkan tujuh bahan peledak secara terencana, dan sering menonton video-video bermuatan kekerasan.
Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pelaku bukan penganut paham anti-Islam dan tidak tergabung dalam kelompok tertentu.
Polisi menduga kurangnya perhatian dari keluarga menjadi salah satu faktor akumulatif yang memengaruhi perilaku pelaku.
Sementara itu, Densus 88 Antiteror masih menelusuri kemungkinan adanya keterkaitan pelaku dengan jaringan teroris.
Aktivitas media sosial pelaku juga tengah diperiksa untuk mengetahui potensi keterlibatan dalam komunitas daring yang berafiliasi dengan terorisme.
Penyelidikan atas kasus ledakan ini masih berlangsung intensif oleh kepolisian.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan








