
Pantau - Istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, mengingatkan pentingnya menghargai perbedaan bakat dan minat anak usia dini tanpa membanding-bandingkan perkembangan mereka satu sama lain.
Pendidikan Anak Usia Dini Perlu Fokus pada Karakter dan Kebahagiaan
Selvi menyatakan bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda.
Ia mencontohkan bahwa pada usia enam tahun, sebagian anak mungkin sudah bisa membaca, sementara yang lain belum, namun hal itu tidak perlu dijadikan bahan perbandingan.
"Setiap anak perlu diberi ruang untuk berkembang sesuai potensinya masing-masing," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa perkembangan anak usia dini berlangsung sangat cepat dan bervariasi, bahkan perbedaan usia beberapa bulan dapat memengaruhi kemampuan belajar dan adaptasi.
Pendidikan pada usia dini, menurutnya, tidak semestinya hanya berfokus pada aspek akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Selvi menilai bahwa masa anak-anak harus dipenuhi dengan kegiatan menyenangkan yang menumbuhkan kasih sayang, agar anak tidak kehilangan masa kecilnya.
Ia menyampaikan bahwa pendidikan moral dan adab merupakan fondasi utama yang perlu ditanamkan sejak dini sebagai bagian dari pembentukan karakter.
Dorong Kolaborasi dan Apresiasi kepada Bunda PAUD
Selvi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara orang tua, guru, dan Bunda PAUD dalam mendidik dan membentuk karakter anak secara menyeluruh.
Ia meyakini bahwa kerja keras dan kolaborasi para Bunda PAUD di berbagai daerah merupakan perpanjangan tangan pemerintah dan ujung tombak pelaksanaan kebijakan PAUD holistik integratif.
Ia menyampaikan apresiasi atas dedikasi para pengajar dan Bunda PAUD di seluruh Indonesia yang telah mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan dan kasih sayang.
Selvi berharap semangat dalam memberikan pendidikan yang menyenangkan dan berkarakter terus dijaga di seluruh wilayah Tanah Air.
Ia menyatakan bahwa tujuan bersama adalah membentuk generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, berakhlak, dan berbudi pekerti luhur dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
- Penulis :
- Aditya Yohan







