Pantau - Kawasan Transmigrasi Modern (KTM) Ponu di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dipastikan akan menjadi etalase pembangunan wilayah perbatasan negara oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
Prioritas Pembangunan Infrastruktur Kawasan Perbatasan
Wilayah Ponu yang berbatasan langsung dengan Timor Leste menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberi perhatian khusus pada kawasan tertinggal di perbatasan.
Dalam kunjungan kerjanya ke KTM Ponu, AHY melakukan dialog rakyat guna menyerap langsung aspirasi masyarakat setempat.
Ia mengakui bahwa tantangan geografis menjadi kendala pengembangan wilayah, meskipun kawasan ini memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan.
"Tadi sudah diangkat soal bendungan, waduk, dan irigasi. Saya akan memberikan atensi dan mendorong Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperhatikan suplai air bersih," ungkapnya.
Ketersediaan air bersih dinilai krusial karena akan memungkinkan peningkatan produktivitas pertanian hingga dua atau tiga kali panen per tahun.
"Infrastruktur jalan dibutuhkan untuk mendekatkan produktivitas pertanian dengan pasar dan titik-titik distribusi. Oleh karena itu, saya kembali mendorong Kementerian PUPR berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk terus memperbaiki akses jalan masyarakat perbatasan," ia menegaskan.
Penguatan Sektor Potensial dan Harapan Pemerintah Daerah
AHY juga menyoroti potensi sektor garam di wilayah pantai utara, yang menurutnya memerlukan dukungan teknologi agar bisa dikelola secara berkelanjutan.
"Pak Bupati tadi menyampaikan soal potensi garam yang berkualitas di wilayah pantai utara ini. Tentu butuh teknologi tertentu agar berkelanjutan. Ini juga akan kami petakan lebih lanjut bersama Kementerian Perindustrian," ujarnya.
Bupati Timor Tengah Utara, Yosep Falentinus Kebo, menyatakan bahwa KTM Ponu di Kecamatan Biboki Anleu telah ditetapkan sebagai kawasan transmigrasi prioritas nasional.
"Sejatinya kawasan ini memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun, keterbatasan infrastruktur dasar, irigasi, dan akses jalan serta belum tuntasnya legalitas lahan bagi warga transmigrasi masih menjadi kendala utama," ungkapnya.
Ia berharap kehadiran Menko IPK bersama Menteri Transmigrasi dan Menteri Ekonomi Kreatif dapat mempercepat sinergi antarinstansi dalam pembangunan kawasan tersebut.
- Penulis :
- Arian Mesa
