
Pantau - Komisi XI DPR RI menyetujui Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) untuk Penerimaan Operasional Tahun 2026 sebesar Rp36,91 triliun dalam rapat bersama dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sebagian besar penerimaan berasal dari hasil pengelolaan aset valuta asing sebesar Rp36,83 triliun, sementara penerimaan administrasi mencapai Rp76,36 miliar dan penerimaan kelembagaan sebesar Rp8,89 miliar.
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyatakan, "Kesimpulan rapat telah disetujui oleh anggota, pimpinan Komisi XI, dan Gubernur BI," ungkapnya dalam rapat yang digelar di Kompleks Parlemen.
Persetujuan Anggaran Pengeluaran dan Perubahan Pos Strategis
Komisi XI juga menyetujui ATBI untuk Pengeluaran Operasional Tahun 2026 sebesar Rp20,83 triliun, meningkat dari usulan awal BI sebesar Rp20,43 triliun.
Kenaikan ini terjadi pada beberapa pos strategis, termasuk pemberdayaan UMKM, stabilisasi harga, dan akseptasi digital yang meningkat dari Rp483 miliar menjadi Rp715,6 miliar.
Selain itu, pos pelaksanaan edukasi serta pemberdayaan masyarakat dan lingkungan naik signifikan dari Rp232 miliar menjadi Rp456,69 miliar.
ATBI akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan bauran kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, serta pengelolaan kelembagaan bank sentral.
Cadangan Tujuan dan Proyeksi Makroekonomi
Komisi XI DPR RI turut menyetujui penggunaan Cadangan Tujuan Bank Indonesia (PCTBI) Tahun 2026 sebesar Rp6,48 triliun.
PCTBI akan digunakan untuk penggantian atau pembaruan harta tetap, pengadaan perlengkapan, peningkatan kualitas teknologi, serta pengembangan sumber daya manusia dan organisasi.
Rencana penggunaan cadangan anggaran operasional sebesar Rp507,99 miliar dan cadangan tujuan sebesar Rp308,76 miliar juga disampaikan untuk mendapatkan persetujuan Komisi XI.
Jika dalam 30 hari kerja sejak permohonan tidak dilakukan rapat kerja, BI tetap dapat menggunakan cadangan tersebut dan wajib melaporkannya kepada Komisi XI DPR RI.
Asumsi makroekonomi ATBI Tahun 2026 mencakup pertumbuhan ekonomi sebesar 5,33 persen year-on-year (yoy), inflasi sebesar 2,62 persen yoy, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan pada Rp16.430.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya juga menyampaikan realisasi dan prognosa ATBI 2025, dengan mencatatkan surplus anggaran hingga September 2025 sebesar Rp77,9 triliun dan diproyeksikan mencapai Rp68,7 triliun hingga akhir tahun.
- Penulis :
- Arian Mesa







